Wisata Gunung Jayawijaya

 

puncak jaya gunung jayawijaya
Sumber Gambar : torkjelhurtig (instagram)

Berikut pesona wisata yang terdapat di wilayah Gunung Jayawijaya yang pesona begitu indah

Gunung Jayawijaya bukan hanya tentang salju abadinya saja yang membuat para pendaki terpesona sehingga hampir semua pendaki di dunia ingin mendakinya, namun selain itu terdapat pesona wisata yang lain yang juga tidak kalah mempesonanya dengan keindahan Salju abadi yang berada di puncaknya.

Festival Lembah Baliem

baliem festifal gunung jayawijaya
Sumber Gambar : baliemfest (instagram)

Perayaan yang dilakukan di suatu tempat yang bernama Lembah Baliem  merupakan perayaan  budaya yang diadakan sejak dahulu kala dan sangat terkenal sehingga banyak turis mancanegara yang rela berbondong-bondong datang ke Papua hanya untuk menghadiri acara Perayaan yang diadakan di lembah Baliem ini.

Perayaan ini  merupakan acara perang antar suku, yaitu Suku Dani suku Lani serta suku Yali.
Pada saat festival berlangsung, pengunjung bisa melihat simulasi perang dan pertunjukan tari tarian yang mereka Perlihatkan, sebuah festival yang menjadi ajang untuk adu kekuatan antar suku dan telah berlangsung secara turun temurun namun tentunya aman untuk dinikmati oleh para pengunjung.

Perayaan ini  dilaksanakan selama 3 hari dan waktu penyelenggaraannya setiap bulan Agustus dan biasanya bertepatan dengan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia, perayan ini terkenal dengan sebutan Festifal Lembah Baliem Karena disesuakan denga tempat diadakannya perayaan.

Pada saat pertama kali digelar yaitu pada tahun 1989 yang awal mulanya dengan skenario pemicu perang seperti penculikan warga, pembunuhan anak suku atau penyerbuan ladang yang baru dibuka.

Dengan adanya pemicu ini hingga menyebabkan suku lainnya harus membalas dendam sehingga penyerbuan dan peperangan pun dilakukan.

pagelaran pertunjukan ini tidak menjadikan balas dendam atau permusuhan sebagai tema namun justru bermakna positif.

Masyrakat  yang berada di Papua meskipun mengalami modernisasi tetapi mereka masih memegang teguh adat istiadat dan tradisi yang mereka punya.

Salah satu tradisi yang paling menonjol adalah pakaian pria Suku Dani yang hanya mengenakan penutup (Maaf) kemaluan atau biasa disebut dengan koteka. Benda ( koteka ) ini terbuat dari kulit labu air yang dikeringkan.

koteka gunung jayawijaya
Sumber Gambar : ariezakaria.az (instagram)

Selain koteka Suku Dani juga melengkapi dirinya dengan penutup kepala yang terbuat dari bulu burung Cendrawasih atau kasuari.

penutup kepala gunung jayawijaya
Sumber Gambar : baliemfest (instagram)

Dan untuk kaum perempuan Suku Dani mereka mengenakan rok yang terbuat dari rumput atau serat Pakis yang disebut sebagai Sali.

sali dan noken gunung jayawijaya
Sumber Gambar : jusly_framing (instagram)

Masyarakat Suku Dani terutama kaum perempuan saat membawa babi ataupun hasil panen berupa ubi, para perempuan yang membawanya  dengan tas tali atau yang disebut dengan Noken, yang diikatkan pada kepala mereka.

Habema Danau Diatas Awan

danau habema gunung jayawijaya
Sumber Gambar : lord_of_valor (instagram)

Danau ini didaulat sebagai salah satu Danau tertinggi di Indonesia karena posisi danau ini yang  berada di ketinggian kurang lebih 3.225 meter diatas permukaan laut,.

Danau ini dikeramatkan  oleh masyarakat yang tinggal di daerah sekitar kawasan tersebut dikarenakan danau ini yang menjadi sumber kehidupan dan sumber kesuburan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar danau.

Diceritakan bahwa dulu sekitar tahun 1909 ada seorang Perwira Belanda yang bernama Letnan Habema yang ikut serta mengawal tim ekspedisi yang menuju puncak Trikora, menemukan sebuah danau yang luas, kemudian dia menamkan danau tersebut sesuai dengan namanya. Sedangkan Nama asli Danau ini sebenarnya adalah Yuginopa

224,35 hektar luas yang di miliki oleh danau ini, dengan keliling danau mencapai  9,79 km dan berada di kawasan Taman Nasional Lorentz Papua.

habema papua gunung jayawijaya
Sumber Gambar : agnes_lamia (instagram)

Danau Habema berjarak sekitar 48 km dari pusat kota Wamena, untuk menuju ke danau ini bukanlah perkara yang mudah, dikarenakan jalan yang terjal serta kontur tanah yang berbukit-bukit, yang membuat siapa pun yang akan mencapai lokasi ini harus membutuhkan kendaraan dengan penggerak 4 roda.

Waktu tempuh dari kota Wamena menuju danau ini ditempuh dengan waktu sekitar 3 jam perjalanan.
Selama perjalanan dari kota Wamena menuju Danau Habema, pengunjung akan menikmati setiap pemandangan yang dilewati Selama perjalanan.

Hamparan Bukit dengan pohon tinggi serta udara yang sejuk akan memanjakan mata di sepanjang jalan menuju Danau Habema.

Apalagi wisatawan berangkatnya dimulai pada dini hari sehingga akan mendapat kesempatan menikmati matahari terbit di antara pegunungan yang berangkai indah, pemandangan yang langka dan terasa begitu sangat berkesan.

Letih  Selama melakukan perjalanan dari Wamena menuju Danau Habema akan terbayar karena pemandangan yang begitu indah, megah, dan sangat mempesona akan menyambut kedatangan kita.

Hamparan luas padang rumput yang tumbuh di sekitar danau serta tanaman endemik Papua seperti rumah semut atau anggrek hitam akan membuat pengunjung atau wisatawan akan berucap syukur menjadi bagian dari alam indah Papua.

Apabila wisatawan beruntung berbagai jenis burung khas Papua seperti Burung Cendrawasih dapat ditemui Atau paling tidak akan dapat menikmati kicauannya.

Sejauh mata wisatawan memandang terhampar luas lanscape pegunungan akan menjadi sajian utama sehingga mata kita tertuju pada sebuah danau yang luas yang berlatarkan gunung bersalju yang mempesona.

lanscape pegunungan gunung jayawijaya
Sumber Gambar : finenuneno (instagram)

Pemandangan alam yang sangat indah seperti lukisan apalagi Danau tersebut berlatar gunung Trikora yang menjulang tinggi dengan hamparan salju Khatulistiwa di puncaknya.

Para wisatawan pasti mengagumi keindahan alam ini mengingat keadaan alam di sekitar Danau Habema yang sungguh berbeda dari kondisi alam Indonesia pada umumnya.

Suhu udara yang berada di Danau Habema mencapai 0 derajat pada malam hari serta 10 derajat pada siang hari.

Taman Nasional Lorentz

TN.lorentz Gunung jayawijaya
Sumber Gambar : uca_kesse (instagram)

Taman Nasional Lorentz merupakan salah satu bukti betapa kayanya Negara kita Indonesia. Area yang masuk dalam situs warisan dunia ini merupakan satu dari tiga wilayah khatulistiwa yang memiliki salju abadi.

Area seluas 2,4 hektar ini memiliki keunikan alam satwa tumbuhan bahkan budaya masyarakatnya.
Selain itu juga Taman Nasional ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, salah satu keunikan dari taman nasional Lorentz yang paling terkenal tentu saja adalah glester yang berada di Puncak Jaya.

Di Taman Nasional ini juga terdapat sebuah aliar sungai yang unik, dikatakan unik sebab aliran sungai ini tidak memiliki hilir sungai,aliran sungai tersebut menghilang beberapa kilometer ke dalam tanah di sebuah lembah yang bernama Lembah Baliem.

Kekayaan flora serta fauna gunung dan lembah serta hutan yang masih belum terjamah oleh banyak tangan manusia membuat keindahan Taman Nasional Lorentz ini dapat dikatakan tiada duanya di dunia.

Fauna Tn.lorentz gunung jayawijaya
Sumber Gambar : unextteyakhiz (instagram)

Di Taman Nasional ini juga terdapat Danau tertinggi di Indonesia yaitu danau habema yang merupakan danau tertinggi di Indonesia.

Kekayaan budaya yang unik tentu saja menjadi salah satu keunikan tersendiri di taman nasional Lorentz ini.

Suku-suku yang berada di sekitar Taman Nasional Lorenz ini masih mempraktekkan cara hidup sama seperti leluhur mereka ribuan tahun yang lalu.

Salah satu tradisi yang unik dan masih dijaga kelestariannya adalah pembuatan mumi. Pembuatan mumi yang terdapat di daerah ini berbeda dari tempat-tempat yang lain, mami di sini diawetkan dalam posisi tubuh jongkok dengan lutut ditekuk.

mummi gunung jayawijaya
Sumber Gambar : angelina_fitria (instagram)

Bukan rahasia umum untuk bisa menyambangi Taman Nasional Lorentz ini dibutuhkan biaya yang mahal. Taman Nasional Ini mendapat nama dari penjelajah asal Belanda yaitu hendricus Lorentz. Taman ini bisa dicapai dari Wamena biak-jayapura serta Timika.

Sejauh ini hanya terdapat tiga maskapai yang membuka rute penerbangan ke Papua yaitu Lion Air berisi air serta Batik Air.

Untuk biaya tiket sekali Jalan Antara 3 sampai 4 jutaan dan waktu terbaik untuk berkunjung adalah antara bulan Agustus dan Desember.

Taman Nasional ini masih berupa kawasan hutan yang sangat luas dan terbuka maka tidak ada ketentuan soal jam operasional lokasi Taman Nasional Lorenz ini dibuka sepanjang tahun.

Namun apabila kalian ingin berkunjung ke sana waktu terbaik yaitu antara bulan Agustus hingga Desember di sana wisatawan bisa mengamati burung yang berada di danau habema yang berada di dataran tinggi Habema valley.

Selain itu para wisatawan juga bisa mengunjungi desa-desa Asmat di mana wisatawan dapat bertemu dengan suku asli agats, yang terkenal dengan ukiran kayu mereka.

agats papua gunung jayawijaya
Sumber Gambar : kotak_surat (instagram)

demikian sebagian kecil pesona wisata yang terdapat di gunung Jayawijaya,masih banyak destinasi wisata yang indah yang terdapat di pulau paling ujung dari Negara kita tercinta ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×