Pendakian Gunung Argopuro Dengan 2 Jalur

gunung argopuro cukup menawan
sumber gambar : @mrizalldi (instagram)

Gunung Argapuro merupakan gunung dengan pendakian terpanjang di Pulau Jawa, jarak yang ditempuh kurang lebih 40 km. Karna itu lah membutuhkan waktu tempuh yang tidak singkat.

Diperlukan juga kesiapan yang matang jika ingin mendaki gunung tersebut. Gunung Argapuro berada dilokasi desa Baderan, Kecamatan Sumbermalang, Kabupaten Situbondo. Gunung ini termasuk dalam daftar 10 gunung tertinggi di Jawa Timur.

Untuk mendaki Gunung Argopuro ini terdapat 2 jalur pendakian yaitu :
– Jalur via Baderan
– Jalur via Bremi

Memulai pendakian Gunung Argopuro dari Baderan merupakan jalur yang lebih ringan dibandingkan dengan jalur via Bremi.

Karena di jalur tersebut treknya yang dilalui tanjakan konstan. Namun jika ingin menuju ke Taman Hidup bisa melewati jalur via Bremi.

Disepanjang jalan kedua jalur tersebut terdapat keindahan tersendiri. Sehingga para pendaki memilih jalur naik turun yang berbeda.

Ketika naik menggunakan jalur via Baderan dan kembali pulang turun menggunakan jalur via Bremi, dan begitu pula sebaliknya.

Transportasi menuju basecamp Baderan :

Jakarta : Jika menaiki kereta api dari stasiun pasar senen dengan tujuan pasar Turi Surabaya. Lanjutkan perjalanan menuju Terminal bus Bungurasi dengan tujuan Probolinggo. Setelah itu lanjutkan perjalanan dengan menaiki bus kecil menuju ke Besuki. Dari Besuki anda bisa menaiki ojek menuju basecamp.

Solo : Naik bus dari Terminal Tirtonadi jurusan Surabaya, turunlah di Terminal Bungurasih. Lanjutkan perjalanan seperti yang ada diatas.

Surabaya : Dari Terminal Bungurasih menuju Terminal Probolinggo dan dilanjutkan dengan naik bus kecil menuju Besuki. Setelah itu naik ojek menuju basecamp.

Sebelum mendaki Gunung Argopuro wajib melapor dan registrasi di Kantor Polisi Sektor Sumber Malang atau kantor perhutani. Guna keselamatan para pendaki jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Di Gunung ini terdapat banyak situs mirip pura yang digunakan untuk ibadah umat Hindu, itulah sebabnya diberi nama Gunung Argopuro. Puncak dari gunung ini masih tersimpan sisa-sisa reruntuhan sejarah.

Jalur Pendakian Menuju Gunung Argopuro

Basecamp menuju Mata Air 2

Perjalanan dimulai dari basecamp menuruni jalan aspal dan berbeloklah kearah kiri menapaki jalan yang terbuat dari bebatuan dengan jalan makadam menanjak melewati perkebunan penduduk.

Jika ingin menghemat waktu para pendaki bisa naik ojek menuju ke pintu masuk hutan dengan biaya sekitar Rp. 30.000.

Jalur yang ada di Gunung Argopuro berupa tanjakan yang menyusuri punggung bukit dan hingga pada akhirnya landai ketika memasuki hutan.

Setelah masuk dalam hutan akan ditemui lagi tanjakan dengan jalan yang sempit hingga bertemu papan nama bertuliskan “Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang”.

Ditempat ini para pendaki bisa beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan. Setelah beristirahat lanjutkan perjalanan yang landai dengan tumbuhan semak yang rapat.

Sampailah di pos Air Mata 2 disini tempatnya lumayan luas dan bisa untuk camp. Terdapat pula sebuah sungai yang terletak dibawah. Jika ingin turun menuju sungai memerlukan waktu sekitar 10 menit.

Mata Air 2 Menuju Cikasur

sungai cikasur
sumber gambar : @gunungargopuro.id (instagram)

Perjalanan ini terbilang sangat panjang dan membutuhkan banyak waktu serta tenaga. Setalah pos ini perjalanan dilanjutkan dengan melewati hutan yang sangar rapat, hingga tampak gelap meskipun disiang hari.

Terdapat kera hitam yang suka bergelantungan dipohon. Setelah itu akan tampak savana yang jaraknya tidak jauh dari punggung bukit yang terbuka.

Ketika menuruni bukit akan bertemu dengan savana yang pertama yang ada dijalur pendakian via Baderan Gunung Argopuro.

Di padang Savana ini terdapat rumput kering keriting dan juga beberapa bunga lavender. Tempat ini juga cocok untuk beristirahat.

Perjalanan dilanjutkan kembali dengan menyusuri hutan , trek yang dilalui menanjak. Di lokasi ini bisa untuk mendirikan tenda 1-2 dengan kapasitas 2-3 orang.

Setelah melewati punggungan bukit akan menjupai savana kedua yang jauh lebih luas dibanding savana sebelumnya.

Dari sini pemandangan nampak lebih indah dan perjalanan menuju Cikasur sudah tampak jelas membelah savana.

Cikasur merupakan paling luas di jalur Gunung Argopuro. Dulunya tempat ini adalah lapangan terbang pada masa Belanda, dan kini menjadi savana.

Untuk menuju Cikasur, harus turun dan menyebrangi sungai yang ditumbuhi salada air segar. Cikasur adalah salah satu tempat favorite bagi para pendaki untuk camp selain Taman Hidup.

Para pendaki dan masyarakat sekitar memanfaatkan salada air untuk kebutuhan logistik maupun untuk dijual.

Cikasur Menuju Cisentor

cisentor gunung argopuro
sumber gambar : @gunungargopuro.id (instagram)

Pendakian dari jalur Cikasur menyusuri savana dengan kearah kanan menuju Cisentor. Trek yang dilalui tidak terlalu menanjak dan hanya melalui bukit dengan savana yang rapat. Kemudian mendaki dua bukit yang terdapat pohon bekas kebakaran hutan dan rawan tumbang.

Setelah sampai puncak bukit, menyusuri lereng gunung yang terdapat sisi jurang , menandakan bahwa sudah dekat dengan Cisentor. Di ujung bukit harus menuruni sungai dan sampailah di Cisentor.

Cisentor merupakan tempat yang cocok untuk mendirikan tenda dan terdapat sumbe air. Tempat ini lebih tedur dibanding dengan Cikasur.

Cisentor Menuju Rawa Embik

rawa embik gunung argopuro
sumber gambar : @faisalnoviant.blogspot.com

Pendakian dilanjutkan mendaki bukit dengan melewati padang rumput dan padang edelweis. Setelah itu akan melewati sebuah sungai yang kering hingga tiba di Rawa Embik.

Rawa Embik adalah tempat yang cukup luas ketika ingin berteduh. Namun tempat ini snagat panas ketika siang hari. Tempat ini juga cocok untuk beristirahat dan untuk camp.

Rawa Embik Menuju Puncak

Trek yang dilalui dari jalur ini menuju puncak masih sama menyusuri padang rumput dan mendaki punggungan bukit melintasi hutan yang rapat. Tentunya melewati pepohan edelweis dan melewati sungai mati.

Setelah keluar dari punggungan gunung dan juga hutan, akan melewati padang rumput yang terdapat puncak Rengganis disebelah kiri dan juga puncak Argopuro disebelah kanan.

Untuk menempuh puncak Rengganis dibutuhkan waktu sekitar 15 menit. Dan tampak banyak petilasan ketika mendekati puncak.

Petilasan ini lah yang menjadi latar belakang kisah Dewi Rengganis di Gunung Argopuro. Puncak tersebut berupa bebatuan kapur dan bau belerang tercium disekitar area itu.

Jarak tempuh untuk menuju puncak gunung Argopuro tidak terlalu lama hanya membutuhkan waktu sekitar 20 – 30 menit.

Pemandangan yang ada dipuncak ini tidak bisa dinikmati dengan leluasa dan jarang bisa menikmati indahnya lautan awan disini.

Jika ingin melanjutkan perjalanan turun sekitar 15 menit akan sampai di puncak Hyang, yang terdapat sebuah arca dan reruntuhan yang sudah tertutup semak-semak.

Puncak Menuju Taman Hidup

puncak hyang argopuro
sumber gambar : @mrizalldi (instagram)

Dari puncak Hyang dilanjutkan berjalan turun menyusuri bukit yang curam dan berbelok – belok. Setelah iu lanjutkan perjalanan yang akan kembali naik menyusuri punggung bukit dekat dengan daerah Cemoro Limo. Ketika ada pertigaan pilihlah arah ke kiri yang menuju Taman Hidup.

Trek yang dilalui begitu terjal sehingga perlu berhati – hati dan lebih teliti memilih jalur. Karena ketika gelap banyak tempat terbuka yang menyerupai jalur pendakian.

Taman Hidup adalah tempat favorite bagi para pendaki untuk camp karena banyaknua sumber air yang begitu melimpah.

Pemandangan disini pun begitu menyejukkan dengan udara segar. Para pendaki pun bisa memancing.

Taman Hidup Menuju Bremi

gunung argopuro
sumber gambar : @gindginds_ (instagram)

Setalah dari Taman Hidup perjalanan dilanjutkan menuju jalur pendakian via Bremi. Perhatikan petunjuk arah pendakian via Bremi yang terpasang di persimpangan.

Mulailah perjalanan dengan menanjak, dan akah menemui sebuah hutan pohon damar. Kemudian melewati kebun penduduk yang panjang, dan akan sampai di gerbang jalur pendakian Bremi.

Tips Ketika Mendaki Gunung Argopuro

– Jarak tempuh terpanjang di Pulau Jawa sekitar 63 km, persiapkan mental dan fisik yang matang  sebelum mendaki.

– Wajib menandatangani surat pernyataan dari pengelola yang isinya menjaga kebersihan lingkungan.

– Gunakan peralatan mendaki secara lengkap untu kenyamanan dan keselamatan.

– Dianjurkan untuk mendaki melalui jalur via Baderan dan turun melalui jalur via Bremi .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×