2 Jalur Pendakian Menuju Gunung Raung

Nama Gunung Raung mungkin sudah familiar bagi kalangan pendaki. Medan yang ada di Gunung ini begitu istimewa karena masih tergolong sulit.

Begitu banyak tanjakan dimulai dari titik awal pendakian, begitupun ketika menuju puncak jalurnya begitu ekstrim yang hanya berupa tebing dengan jurang di sisi kanan dan kiri.

Meski begitu Gunung Raung masih menjadi tujuan pendakian para penyuka adrenalin. Daya tarik gunung ini terkenal dengan keindahannya yang begitu memukau.

Gunung Raung begitu istimewa

indahnya gunung raung yang mempesona
sumber gambar : @raung_viasumberwringin (instagram)

Gunung Raung tidak dianjurkan untuk para pendaki pemula, karena jalurnya cukup menantang. Namun banyak para pendaki yang tetap ingin mendaki di gunung ini.

Gunung ini memiliki pesona dan keistimewaan tersendiri, akan kita bahas di artikel ini sebagai berikut :

Gunung Raung merupakan bagian dari pegunungan Ijen

gunung raung yang super indah
sumber gambar : @gunungraung3344mdpl

Gunung ini merupakan gunung yang masih berapi aktif dan termasuk kelompok pegunungan Ijen. Yang termasuk dari pegunungan Ijen antara lain Gunung Rante dengan ketinggian 2644 mdpl, Gunung Merapi tinggi 2800 mdpl , Gunung Remuk dengan ketinggian 2092 mdpl, Gunung Ijen dengan ketinggian 2443 mdpl, Gunung Suket dengan ketinggian 2950 mdpl , dan Gunung Kendil ketinggian 2338 mdpl.

Diantara gunung tersebut Gunung Raung lah yang menjadi gunung tertinggi dalam jajaran pegunungan Ijen dengan ketinggian 3344mdpl.

4 puncak Gunung Raung

puncak sejati gunung raung
sumber gambar : @msbasayif (instagram)

Puncak yang ada di Gunung Raung ada 4 yaitu Puncak Bendera, Puncak 17 , Puncak Tusuk Gigi dan Puncak Sejati sebagai puncak yang paling tertinggi.

Jika ingin mendaki ke puncak gunung Raung diharapkan para pendaki harus menggunakan atribut keamanan, karena Gunung Raung sering mengalami pergantian cuaca yang cukup drastis bisa menyebabkan tanah longsor dan angin kencang.

Setiap Puncak yang ada di Gunung Raung memiliki keindahan dan pesonanya masing-masing. Seperti Puncak Bendera para pendaki bisa beristirahat di halaman datar, dan dari tempat ini para pendaki bisa menikmati pemandangan Puncak 17, Puncak Tusuk Gigi , dan Puncak Sejati yang saling menyatu.

Pemandangan yang ada di puncak Tusuk Gigi dan Puncak 17 bisa melihat gunung dari berbagai sudut. Tetapi kedua Puncak ini hanya merupakan tebing sempit Itulah sebabnya para pendaki harus berhati-hati dan menjaga keselamatan antar pendaki lainnya.

Puncak yang terakhir yaitu Puncak Sejati, puncak ini merupakan puncak tertingginya Gunung Raung. Dari tempat ini para pendaki bisa menikmati keindahan kaldera yang sangat besar dengan kepulan asap tipis diatasnya.

Puncak Sejati memiliki lahan yang cukup luas dan banyak spot foto. Kawah Kaldera Gunung Raung menjadi tempat favorite nya para pendaki.

Kaldera Gunung Raung

puncak sejati gunung raung
sumber gambar : @monnachuwl_ (instagram)

Kawah Kaldera ini terjadi akibat dari letusan Gunung Raung yang begitu dahsyat. Dengan bentuk yang bulat mempunyai kedalaman 500 meter yang masih aktif mengeluarkan asap belerang dan juga menyemburkan api.

Kaldera ini merupakan Kaldera kering terbesar kedua di Indonesia setelah Gunung Tambora yang berada di Nusa Tenggara Barat.

Pendakian Menuju Gunung Raung

Gunung Raung berlokasi di tiga kabupaten yaitu Besuki, Banyuwangi dan Bondowoso. Jika ingin menuju Gunung Raung ada dua jalur yang bisa dilewati seperti jalur Kalibaru dan Sumber Waringin, jalur tersebut sangat ramai dipilih para pendaki.

Jalur yang ada di via Kalibaru

kalibaru masnya nguapain
sumber gambar : @danararsy71 (instagram)

Jalur yang ada di via Kalibaru terletak pada Dusun Wonorejo, desa Kalibaru Wetan, Kalibaru, Banyuwangi. Jika para pendaki tidak berasal dari Banyuwangi kalian bisa menggunakan kereta api tujuan Stasiun Kalibaru.

Setelah sampai di stasiun bisa menaiki ojek atau menyewa mobil untuk menuju ke basecamp Kalibaru. Setelah selesai mempersiapkan segala kebutuhan di basecamp, para pendaki bisa memulai pendakian.

Dimulai dari basecamp pendaki akan melewati perkebunan kopi milik warga dengan membutuhkan waktu sekitar 3 jam perjalanan.

Jika tidak ingin terlalu lama maka para pendaki bisa menaiki ojek menuju pos 1 yang letaknya berada di tengah kebun teh.

Masih di area pos terdapat sungai yang bisa dimanfaatkan para pendaki untuk mengisi ulang air minum pembekalan.

Karena tidak akan ada sumber air selain sungai ini di sepanjang jalur pendakian Gunung Raung. Itulah sebabnya para pendaki diwajibkan untuk membawa air minum yang cukup.

Setelah itu para pendaki kembali menyusuri perkebunan kopi hingga memasuki kawasan hutan lebat tanah yang datar dan sedikit menanjak.

Waktu yang dibutuhkan sekitar 4 jam perjalanan. Tibalah di pos 2 di tempat ini para pendaki biasanya beristirahat dan memasak makanan dan juga mendirikan tenda.

Selanjutnya setelah dari Pos 2 trek yang dilalui semakin sulit dengan tanjakan yang cukup terjal. Jalur yang ada di sini hanya merupakan jalan setapak sempit yang dikelilingi oleh banyak tanaman semak berduri di sisi jalan. Perjalanan ini memakan waktu kurang lebih sekitar 2 jam perjalanan untuk menuju ke pos 3.

Para pendaki masih harus berjalan hingga ke pos 4 dan pos 5. Jarak antar pos tidak terlalu jauh masih tergolong cukup dekat, namun jalur pendakian semakin menanjak.

Diharapkan bagi para pendaki sebaiknya lebih fokus dan berhati-hati karena di sisi kanan dan sisi kiri terdapat jurang. Di tempat ini dikelilingi oleh hutan yang rimbun.

Setelah sampai di Pos 6 para pendaki bisa beristirahat dan mendirikan tenda sekaligus melihat pemandangan yang indah dari atas bukit.

Setelah pos 6 rute awal yang akan kalian temui adalah Puncak Bendera setelah itu Puncak 17 Puncak Tusuk Gigi hingga pada terakhir Puncak Sejati yang merupakan puncak tertinggi Gunung Raung.

Untuk menuju di setiap Puncak tersebut hanya terdapat satu jalur yang bisa dilalui, jalur ini termasuk golongan ekstrem karena hanya berupa jalan setapak dengan jurang yang ada di sisi kanan dan kirinya. Dan membutuhkan peralatan keselamatan untuk menuju puncaknya.

Jalur yang ada di via Sumber Wringin

jalur pendakian via sumber wringin
sumber gambar : @raung_viasumberwringin (instagram)

Jalur pendakian via sumber Wringin merupakan satu-satunya jalur pendakian yang ada di Bondowoso. Dengan basecamp yang terletak di desa Sumber Waringin Wonosari Bondowoso.

Untuk menuju basecamp nya para pendaki arahkan kendaraan menuju Wonosari hingga sampai di pertigaan Gardu Atta. Jika sudah sampai di pertigaan, lanjutkan perjalanan desa Sumber Wringin untuk titik mulai awal pendakian.

Perjalanan awal menelusuri perkebunan kopi menuju Pondok Motor atau pos 1. Untuk perjalanan ini membutuhkan waktu sekitar kurang lebih 3 jam dengan kondisi berjalan kaki.

Jika ingin lebih singkat anda bisa menaiki ojek menuju pos 1. Setelah itu para pendaki menyusuri jalur dengan medan seperti ladang warga, kebun kopi , semak ilalang hungga hutan yang rimbun untuk menuju Pondok Semur atau pos 2 .

Terus berjalan ikuti jalur setapak hingga sampai di Pondok Tonyok atau pos 3 dan Pondok Demit atau pos 4. Setelah melewati pos tersebut para pendaki bisa mendirikan tenda dan beristirahat di pos 4.

Lanjutkan perjalanan menuju ke Pondok Mayit atau pos 5. Tempat ini merupakan tempat terfavorit bagi para pendaki karena terdapat prasasti sederhana yang terbuat dari tumpukan batu bertuliskan “ In Memoriam Deden Hidayat”.

Deden Hidayat adalah seorang pendaki yang tewas ketika mendaki Gunung Raung.

peta gunung raung
sumber gambar : @raung_viasumberwringin (instagram)

Setelah itu lanjutkan pendakian menuju Pondok Angin atau pos 6.

Truk yang dilalui semakin berat, dari tempat ini para pendaki bisa melakukan summit dengan melalui jalur yang ekstrem.

Di tempat ini puncak dari Gunung Raung bisa diraih tanpa harus menggunakan peralatan climbing.

Yang menarik dari jalur ini pendaki langsung sampai di puncak Sumber Wringin yang berada di seberang Puncak Sejati Gunung Raung.

Dan juga dari tempat ini bisa melihat kaldera dan kawah gunung yang begitu indah.

Jalur via Sumber Wringin beda dengan jalur pendakian via Kalibaru karena para pendaki hanya akan bertemu dengan puncak bendera setelah melewati pos terakhir.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×