
Di Jawa Timur terdapat gunung Penanggungan yang merupakan gunung api istirahat. Puncak dari gunung ini bernama Pawitra yang berarti kabut.
Disebut dengan Pawitra karena di puncak gunung ini sering berkabut. Banyak yang mengatakan bahwa gunung Penanggungan tampak dari jauh seperti Gunung Semeru dan kebanyakan orang menyebutnya dengan miniatur Gunung Semeru. Meski begitu jalur pendakian Gunung tersebut sangat jauh berbeda.
Gunung Penanggungan berada di lokasi 2 Kabupaten yaitu Mojokerto dan Pasuruan. Dengan ketinggian mencapai 1653 mdpl. Gunung Penanggungan salah satu gunung idaman khususnya yang berlokasi dekat dengan dua kabupaten tersebut seperti Surabaya.
Sebenernya ada 6 jalur menuju gunung Penanggungan namun disini saya akan menjelaskan hanya 3 jalur menuju gunung Penanggungan yaitu :
1. Jalur Via Tamiajeng

Jalur via Tamiajeng merupakan jalur resmi yang sangat populer bagi para pendaki yang ingin menuju ke gunung Penanggungan.
– Pos 1 menuju Pos 2
Setelah dari loket pendakian, jalur yang berbatu akan menuntun para pendaki hingga pos 1. Pos 1 menuju Pos 2 perjalanannya landai dan teduh. Setelah sampai di Pos 2 para pendaki bisa beristirahat dan mengisi tenaga. Terdapat banyak penjual yang ada di pos ini.
– Pos 2 menuju pos 4
Jalur yang ada di post ini mempunyai struktur tanah padat dan mulai menanjak, namun tanjakan yang menuju ke pos 3 masih terbilang ramah dan stabil.
Jarak antara Pos 2 dengan Pos 3 terbilang cukup dekat tapi terasa lebih lama dikarenakan full tracking. Dan dilanjutkan menuju ke pos 4 sepanjang perjalanan ini dibutuhkan tenaga ekstra.
Karena jalur ini semakin menanjak daripada sebelumnya. Jalur ini juga lumayan licin apalagi ketika musim hujan.
– Pos 4 menuju puncak bayangan
Jalur yang ada setelah pos 4 ini semakin menanjak dan berbelok- belok. Serta berdebu jika di musim kemarau dan licin di musim hujan. Sebaiknya para pendaki lebih berhati-hati.
Jika ingin menuju pos bayangan dibutuhkan waktu sekitar 2 jam tracking normal, tidak terlalu banyak istirahat atau berhenti.
Di tempat ini akan terdapat banyak tenda karena tempat ini adalah satu-satunya tempat yang paling cocok untuk camp.
– Pos bayangan menuju puncak Penanggungan
Gunung Penanggungan memiliki kemiringan sekitar 45 derajat , dengan jalur yang penuh dengan pasir dan bebatuan sampai puncak.
Walau terbilang tidak tinggi lereng gunung ini mempunyai jalur yang curam bisa membuat para pendaki lelah ketika menuruni Puncak ini.
Mendaki ke puncak gunung Penanggungan bisa ditempuh dengan waktu kurang lebih 1 jam. Di puncak gunung ini terdapat pemandangan gunung Welirang, Gunung Kawi, Gunung Butak , Gunung Semeru dan Gunung Arjuno.
Puncak gunung Penanggungan terdapat kawah mati yang sudah berupa dataran dan ditumbuhi oleh rumputan ilalang yang menyerupai lapangan. Di situlah para pendaki bisa mendirikan tenda.
2. Jalur via Jolotundo

– Pos perijinan menuju Candi Bayi

Sebelum memasuki jalur Candi Bayi Jolotundo pendakian gunung Penanggungan awalnya berupa tangga yang ada di sebelah selatan mushola.
Dengan jalan yang Setapak dan vegetasi yang merapat. Jika sudah melewati anda bisa melihat pemandangan alam terbuka dan melihat pemandangan gunung Bekel yang terlihat jelas di bagian sebelah kiri.
Candi bayi berada di lokasi sebelah kanan jalur pendakian dan tinggal reruntuhan bebatuan. Candi ini merupakan candi pertama yang ditemui ketika mendaki gunung Penanggungan.
– Candi Bayi menuju Candi Putri

Setelah melewati sungai mati perjalanan dilanjutkan dengan jalur menanjak menembus hutan yang lumayan rapat.
Candi Putri ini merupakan candi yang terbesar di antara semua candi yang ada di jalur Jolotundo. Bentuk dari Candi Putri ini masih terlihat bagus dan rapi dengan 3 undakan.
Di lokasi candi Putri ini bisa mendirikan dua tenda.
– Candi Putri menuju Candi Pura menuju Candi Gentong.

Setelah mengikuti jalur Setapak dan sampai di Candi Pura, bentuk dari Candi ini sudah tidak tertata rapi namun cukup kelihatan besar.
Setelah candi pura menuju ke Candi gentong yang jaraknya tidak terlalu jauh dan bisa ditempuh sekitar waktu 15 menit. Terdapat sebuah bangunan candi yang hampir mirip tempat pemujaan dan bersebelahan dengan sebuah gentong batu.
– Candi Gentong menuju Candi Sinta

Di Candi Sinta ini hanya memerlukan waktu sekitar 10 menit saja. Candi ini adalah candi terakhir yang ditemui jika melewati jalur pendakian gunung Penanggungan via Jolotundo.
Candi ini berada di lereng gunung Penanggungan yang merupakan area terbuka dengan pemandangan utama Gunung Bekel yang tampak dekat dan gagah menjulang. Tanah yang ada di Candi Sinta ini strukturnya agak miring dan tidak rata.
– Candi Sinta menuju Lapangan
Jalur yang ada di sini semakin menanjak dengan ditemani oleh tumbuhan perdu dan alang-alang. Setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri jalur terjal dan curam hingga mencapai di area Puncak.
– Lapangan Menuju ke Puncak Gunung Penanggungan
Dari lapangan menuju ke puncak gunung Penanggungan hanya dibutuhkan waktu sekitar 10 menit saja dan akan ditemani oleh pemandangan kota Pasuruan, Sidoarjo, hingga Surabaya, Mojokerto dan pemandangan daerah Trawas.
3. Jalur via Kedungundi
– Pos 1 menuju Pos 2
Diawali dengan menelusuri jalur di sebelah kanan pos perizinan melewati kebun jagung dan tebu setelah itu menyeberangi Sungai mati.
Sudah melewati sungai dilanjutkan berjalan memasuki area hutan yang banyak pepohonan tinggi dan Jalan Setapak.
Jalan yang Setapak mulai menanjak ringan sampai bertemu dengan gubuk yang ada di sebelah kiri jalur pendakian.
– Pos 2 menuju Candi Carik

Perjalanan yang ada di jalur ini berawal dari trek yang datar, tanjakan di jalan Setapak akan ditemui di sepanjang jalur ini. Di lokasi ini jarang ditemukan tempat yang lebar yang nyaman untuk beristirahat.
Candi yang pertama kali kita temui di jalur pendakian gunung Penanggungan via kedungudi ini adalah candi Carik.
Bentuk dari Candi ini masih tertata rapi dan masih terawat. Di tempat ini anda bisa menggunakannya untuk camp karena lokasinya cukup luas
– Candi Carik menuju ke Candi Lurah

Setelah melalui Candi Carik jalur pendakian dilanjutkan dengan jalan yang menanjak dipenuhi oleh semak. Jaraknya hanya sekitar 100 meter, dan diujung Jalan pendakian terlihat area yang terbuka berada di lokasi candi Lurah.
– Candi Lurah menuju Candi Siwa

Jalur ini treknya menanjak dan berada di sebelah kanan candi. Di ujung tanjakan melipir lah datar ke kanan, dari tempat ini tengoklah kearah kanan bawah, menuju candi Siwa.
Candi Siwa terletak di bawah jalur pendakian lebih tepatnya berada di sebelah kanan dan menjorok ke bawah.
– Candi Siwa menuju Candi Guru

Jalur yang dilewati mempunyai trek menanjak yang melipir ke kiri menyusuri punggungan gunung dengan jalur yang berbatu. Setelah itu akan sampai di ujung tanjakan yang terdapat di Candi Guru. Candi ini merupakan punden berundak yang masih terlihat bagus.
– Candi Guru menuju Candi Wisnu

Lanjutkan perjalanan menuju ke Candi Wisnu, candi ini merupakan candi yang terakhir di jalur pendakian gunung Penanggungan via Kengundi. Lokasi yang ada dicandi ini masih terlihat terawat meskipun candi ini sudah rusak karena alam .
– Candi Wisnu menuju Goa Butol

Jarak antara candi Wisnu dengan Goa Butol tidak terlalu jauh, jalurnya pun jauh berbeda diantara jalur yang lainnya. Treknya sudah mulai terbuka dan terlihat jelas gunung Penanggungan.
Ditempat ini tampak lereng Gunung Penanggungan dengan tumbuhan yang menghijau subur.
Setelah sampai di Goa Butol, Goa ini cukup luas dan memiliki 3 lubang besar dan 1 lubang ventilasi. Sangat cocok untuk dijadikan tempat camp sebelum menuju ke puncak Penanggungan.
– Goa Botol menuju puncak Penanggungan
Trek yang ada di jalur ini masih sama dengan jalur yang lainnya. Jalur pendakian gunung Penanggungan via Kedungdi di sisi barat daya puncaknya sejajar dengan jalur Jolotundo tapi beda punggungan dan tujuan akhir.
Dan setelah mencapai puncak gunung Penanggungan pemandangan yang ada disana cukup memanjakan mata dan begitu mempesona.