Legenda Gunung Rinjani

pulau lombok Gunung Rinjani
Sumber Gambar : explore.lomboksumbawa (instagram)

Lombok, Siapa yang tak mengenal pulau satu ini, Pulau yang terletak disebelah timur pulau Bali ini menyimpan banyak keindahan alam yang memukau.

Selain keindahan pantainya yang terkenal sampai mancanegara seperti Senggigi, Gilli Terawangan, juga yang tak kalah indah dan mempesonanya adalah pesona alam pegunungannya, Gunung Rinjani menjadi salah satunya.

Di pulau ini pula terdapat sebuah gunung yang sangat terkenal, Gunung yang menjadi destinasi wisata petualangan bagi para pecinta alam. Gunung terkenal ini dinamakan dengan Rinjani.

Asal Usul Gunung Rinjani

Di namakan Gunung Rinjani ialah, Konon menurut cerita legenda masyarakat sekitar dimulai dari kisah Datu Tuan, yang menjadi pemimpin di sekitar daerah Pelabuhan Lembar bersama dengan Permaisurinya yang bernama Dewi Mas.

Raja dan ratu Gunung Rinjani
Sumber Gambar : nushirttara.id (instagram)

Dengan kerajaan yang makmur kaya akan hasil bumi dan rakyatnya yang hidup rukun, tetapi Sang Raja Datu Tuan ini masih merasa sedih dikarenakan usia yang terus bertambah, namun belum dikaruniai seorang putra yang kelak akan menjadi pewaris tahtanya.

Hingga suatu hari sang Raja Datu Tuan mengutarakan niatnya untuk menikah kembali agar mereka dapat memiliki anak pewaris tahta kemudian hari.

Setelah mendapat izin dari Permaisuri Dewi Mas, maka Raja Datu Tuan meminang Seorang Gadis yang bernama Sunggar Tutul.

Sejak saat itu Permaisuri Dewi Mas menjadi kurang mendapat perhatian dari sang Raja Datu Tuan. Sang Raja lebih memperhatikan Sunggar Tutul yang baru menjadi Istri ke 2 nya.

Namun Dewi Mas tetap bersabar menghadapi sikap Sang Raja, dengan kesabarannya itulah akhirnya Dewi Mas mendapat anugrah dari Yang Maha Kuasa, dan akhirnya Sang Permaisuri mengandung.

Kabar ini menjadi kabar yang sangat bahagia bagi Sang Raja, namun tidak bagi Sunggar Tutul, sehingga dia merencanakan sesuatu yang jahat untuk Dewi Mas.

Dengan cara menghasut sang Raja Datu Tuan bahwa anak yang dikandung oleh sang Permaisuri bukan dari hasil hubungan dengan sang Raja, melainkan dengan Lok Deos.

Raja yang terkena hasutan dari sang Selir Sunggar Tutul tersebut kemudian murka dan mengusir Permaisuri Dewi Mas keluar dari Istananya.

Permaisuri Dewi Mas beserta pengiring yang masih setia kemudian membangun pemukiman di sebuah Gili ( Pulau kecil ).

Pada suatu ketika datang sebuah kapal yang berlabuh di gili tersebut,  setelah sang permaisuri bertemu dan bercerita dengan sang Nahkoda, Dewi Mas meminta tolong kepada sang Nahkoda untuk membawanya serta keluar dari Gili tersebut dan berlabuh ke Pulau Bali.

Di pulau ini sang Permaisuri bersama pengiringnya membuat pemukiman yang baru.

Setelah beberapa lamanya tiba waktunya Dewi Mas melahirkan, Sang Permaisuri melahirkan anak kembar,  pada prosesi melahirkan ini keajaiban pun terjadi.

Anak yang dilahirkan oleh Sang Permaisuri yang laki–laki, lahir dengan sebilah keris ditangannya, dan diberi nama Raden Nuna Putra Janjak.

Sedangkan yang perempuan, lahir dengan membawa anak panah di tangan dan diberi nama Dewi Anjani.

Beberapa tahun kemudian, disaat anak–anak Dewi Mas tumbuh besar, maka Dewi Mas menceritakan masa lalunya kepada ke 2 buah hatinya.

Maka murkalah sang Raden Nuna Putra Janjak ini, saat mengetahui bahwa sang Ibunda diusir dari Istana oleh Ayahandanya sendiri.

Berangkatlah Raden Nuna Putra Janjak bersama pengikutnya ke pulau Lombok, untuk bertemu dengan Ayahandanya.

Sementara Dewi Anjani tetap tinggal bersama sang Ibunda Dewi Mas di Pulau Bali, sambil menuggu kabar dari Kakaknya Raden Nuna Putra Janjak yang pulang menemui Ayahandanya.

Keris Gunung rinjani
Sumber Gambar : tokoade_antiwheelstrim (instagram )

Dengan keris ditangan  menjadikan Raden Nuna Putra Janjak ini sakti mandraguna, sehingga terjadilah peperangan dengan para pengawal sang raja, namun para pengawal Raja Datu Tuan ini kewalahan.

Hingga sang Raja Datu Tuan harus turun tangan sendiri. Maka terjadilah peperangan antara Anak melawan Ayahnya.

Namun di tengah-tengah pertempuran tersebut tiba–tiba terdengar suara dari atas langit, yang mengatakan bahwa Raden Nuna Putra Janjak adalah Putra sang Raja Datu Tuan.

Mendengar hal tersebut, akhirnya peperangan pun berhenti sehingga tidak menimbulkan korban diantara Raden Nuna Putra Janjak dengan ayahnya Raja Datu Tuan.

Setelah peperangan berhenti, kemudian sang Raja Datu Tuan memerintahkan Raden Nuna Putra Janjak untuk menjemput pulang Permaisuri Dewi Mas yang tak lain adalah Ibunda dari Raden Nuna.

Maka berangkatlah Raden Nuna putra Janjak ke Pulau Bali, untuk menjemput sang Ibunda beserta sang adik Dewi Anjani untuk di bawa pulang ke Pulau Lombok menemui sang Raja Datu Tuan.

Dengan demikian  Permaisuri Dewi Mas dan semua pengikutnya kembali ke istana, termasuk Dewi Anjani, mereka semua hidup rukun tidak ada dendam yang terjadi antara permaisuri Dewi Mas dengan Sunggar Tutul.

Dikemudian hari tahta kerajaan tersebut di serahkan ke pewaris nya yaitu Raden Nuna Putra Janjak.

Setelah Raden Nuna Putra Janjak dinobatkan menjadi Raja menggantikan Ayahandanya, Raja Datu Tuan yang di iringi oleh putri mereka yaitu Dewi Anjani menyepi kesebuah Gunung.

Senja Gunung rinjani
Sumber Gambar : ronisyachronie (instagram)

Di puncak Gunung tersebut sang Raja Datu Tuan yang di temani oleh Dewi Anjani bersemedi, dalam semedinya tersebut, sang Dewi di temui oleh para penunggu Gunung tersebut dan meminta Sang Dewi Anjani mau diangkat oleh Bangsa Jin untuk di jadikan Ratu.

Sejak saat itu Gunung tertinggi di pulau Lombok tersebut di namakan Gunung Rinjani, merujuk dari nama Putri kerajaan yang berada di daerah Lombok.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×