Gunung Lemongan 1.651 mdpl Dengan Jalur Pendakian Via Ranu Klakah

gunung lamongan via ranu klakah
sumber gambar : @gunung_lemongan (instagram)

Gunung Lemongan merupakan gunung berapi dan bagian dari kelompok Pegunungan Iyang. Puncak dari Gunung Lemongan adalah Tarub dengan ketinggian 1.651 meter diatas permukaan laut.

Gunung ini terletak di dua wilayah kabupaten yaitu Lumajang dan juga Probolinggo. Lebih tepatnya Gunung Lemongan berada di Desa Papringan, Klakah, Lumajang, Jawa Timur.

Gunung Lemongan mempunyai sebutan lain yaitu Gunung Fuji Indonesia. Karena Gunung Lemongan memiliki bentuk kerucut.

Gunung ini dikelilingi oleh 3 danau yang menawan dengan menyajikan pesona alam luar biasa merupakan daya tarik bagi para wisatawan maupun para pendaki.

Untuk mencapai puncak Gunung Lemongan jalur yang populer adalah melalui Ranu Klakah. Jalur ini merupakan jalur satu-satunya untuk menuju puncak yang sudah terkenal dikalangan masyarakat.

ada beberapa alternatif untuk menuju basecamp Gunung Lemongan, sebagai berikut :

– Surabaya : Mulailah perjalanan dengan menaiki kereta api jurusan Stasiun Klakah. Setelah sampai di stasiun lanjutkan perjalanan dengan menggunakan ojek atau angkot menuju ke lokasi basecamp pendakian. Ketika naik bus dari Terminal Purabaya tujuan Probolinggo, setelah itu lanjutkan perjalanan menuju Terminal Minak Koncar Lumajang. Kemudian naik angkot menuju basecamp.

– Banyuwangi / Jember : Naik bus dengan tujuan Terminal Purabaya Surabaya. Setelah itu lanjutkan perjalanan menuju Terminal Tawang Alun Jember. Kemudian lanjutkan perjalanan menuju Terminal Minak Koncar. Setelah sampai terminal lanjutkan perjalanan dengan naik ojek menuju basecamp

Pendakian Gunung Lemongan via Ranu Klakah

Jika para wisatawan atau para pendaki membawa kendaraan pribadi, kendaraan tersebut bisa dititipkan di Pondok Mbah Citro, ditempat ini para pendaki bisa mengurus perijinan pendakian. Mbah Citro (alm) adalah juru kunci Gunung Lemongan.

Pesanggrahan menuju Watu Telek

laskar kuliah hijau gunung lemongan
sumber gambar : @atqurbi.lutfi (instagram)

Untuk memulai pendakian dari Pesanggrahan melewati sisi belakang pondok, menyusuri perkebunan penduduk dengan jalan setapak yang tidak lebar. Tidak jauh dari pondok akan melewati Pesarean Mbah Citro dan juga istrinya.

Dari tempat itu akan nampak jelas arah jalur pendakian dengan adanya petunjuk arah sederhana. Saat menemukan pertigaan pertama tetap pada jalur lurus sehingga sampai di Posko Konservasi Laskar Hijau.

Dari posko ini para pendaki bisa lapor, ataupun mencari informasi lebih jelas tentang pendakian Gunung Lemongan. Tak hanga itu para pendaki juga bisa beristirahat di tempat ini.

Setelah keluar dari perkebunan jalur akan nampak terbuka dengan perbukitan yang terdapat ilalang yang tinggi.

Lanjutkan perjalanan dengan menyusuri padang perbuktian dengan jalan yang setapak dan sedikit berbatu. Di lokasi ini terdapar lahan yang datar bisa untum beristirahat para pendaki.

Namun jika di siang hari ketika beristirahat di tempat ini akan terasa panas karena hampir tidak ada pepohonan yang rindang untuk berteduh.Terdapat Watu Telek atau Watu Keset area penuh bebatuan hitam yang tersebar, sebelum kembali melanjutkan perjalanan menuju hutan.

Watu Telek menuju pos 2

gunung lemongan yang memukau
sumber gambar : @setapakkecil (instagram)

Ketika memasuki hutan Gunung Lemongan treknya mulai menanjak. Tempat ini sangat teduh dan terbuka.

Cukup menguras tenaga, terlebih ketika siang hari. Sebaiknya menggunakan tempat teduh untuk beristirahat.

Pos 2 menuju Watu Gede merupakan area lapang yang terdapat sebuah batu besar sebagai tanda. Tempat ini sangat cocok untuk mendirikan tenda dan menjadikan tempat istirahat.

Namun disepanjang jalur hingga menuju tempat ini tidak ditemukan sumber air. Menurut peraturan tata tertib pendakian Gunung Lemongan, Watu Gede merupakan batas pendiruan tenda, karena hanya pos Watu Gede yang memiliki area datar dan lapang strategis untuk mendirikan tenda.

Pos 3 menuju Pos 4

Di jalur ini akan melewati jalur yang berpasir berbatu yang cukup panjang, terjal dan tinggi. Tanjakan ini diberi nama tanjakan putus asa.

Trek yang ada dijalur ini terbuka dikelilingi pepohonan hutan yang belum tinggi, mendekati pos 4 vegetasi yang ada kembali rapat.

Pos 4 menuju Sumber Guci yang biasa dikenal juga Sumber Tretes, yang merupakan area datar sempit di tengah rimbunnya hutan.

Sumber Tretes ini sering dikenal dengan pos Guci, karena terdapat guci yang terletak dibawah batu berlumut yang memang disediakan untuk menampung air dari akar pohon di atasnya.

Pos 4 menuju Puncak Tarub

puncak tarub gunung lemongan
sumber gambar : @muhammad_sofyanhadi (instagram)

Setelah melewati Pos Guci, vegetasi nampak kembali rapat, namun tetap ada area terbuka yang memperlihatkan pemandangan hamparan hijau. Tidak hanya itu tampak juga Ranu Klakah dan Ranu Pakis.

Kemudian lanjutkan perjalanan dengan jalur setapak yang sempit, terdapat sebuah batu besar Watu Kembar, yang menandakan bahwa puncak semakin dekat.

Setelah melewati Watu Kembar terlihat kawah yang sudah kering. Hingga akhirnya tibalah di Puncak Gunung Lemongan.

Dari puncak terlihat pemamdangan Gunung Semeru, Ranu Klakah, Ranu Pakis, Ranu Bedali, Gunung Argopuro, dan tentunya kawah Gunung Lemongan yang lebar menghijau dan cukup dalam yang menyerupai Gunung Bromo.

Area puncak yang merupakan bibir kawah bisa untuk mendirikan tenda. Tempat ini banyak spot foto yang cukup menarik. Hingga membuat para pendaki ingin berlama-lama di puncak ini.

Puncak Sejati Gunung Lemongan berada diseberang kawah, dan tinggal menyusuri jalur pendakian di sebelah kiri dari puncak.

Ketika dari Puncak Sejati bisa melanjutkan turun menyusuri lembah plasma kemudian menuju ke Puncak Candi. Setelah Puncak Candi, lanjutkan perjalanan menyusuri jembatan gondo mayit hingga menuju ke Puncak Tarub.

Tips pendakian Gunung Lemongan

tips untuk mendaki gunung lemongan
sumber gambar : pixabay.com

– Menaati peraturan dan tata tertib saat melakukan pendakian.

– Membawa peralatan yang lengkap demi keamanan dan kenyamanan.

– Membawa pembekalan yang cukup terutama air karena tidak terdapat sumber air di sepanjang jalur pendakian.

– Sebaiknya lebih berhati-hati ketika di area padang perbukitan hingga Watu Telek karena terdapat banyak jalur yang berlubang.

– Sebaiknya para pendaki melakukan camp di Watu Gede karena setelah jalur Watu Gede sampai puncak tidak terdapat lokasi datar yang ideal untuk mendirikan tenda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×