Fakta Dan Misteri Gunung Blego Yang Wajib Di Ketahui

gunung blego yang begitu memukau
sumber gambar : @wawaw_sinuk (instagram)

Gunung Blego terdapat di 2 Kabupaten yaitu Kecamatan Parang dan Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan Jawa Timur, serta Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah.

Ketinggian dari gunung ini sekitar 996 meter diatas permukaan laut. Gunung ini banyak menyimpan keindahan menjadi daya tarik bagi para pendaki maupun wisatawan.

Gunung Blego terletak di ujung Barat Jawa Timur, dengan menyajikan berbagai macam wisata alam, religi, kuliner hingga sejarah.

Kabupaten Magetan menjadi tempat populer dengan wisata alamnya, Kabupaten ini terletak di lereng Gunung Lawu.

Sehingga mendapatkan julukan Kota kaki gunung. Di tempat ini terdapat 14 gunung yang tersebar di seluruh penjuru Kabupaten Magetan.

Di antara 14 gunung tersebut Gunung Blego menjadi salah satunya. Gunung Blego sangat cocok untuk para pendaki pemula, karena dengan ketinggian yang tidak terlalu tinggi dan tidak banyak mengeluarkan banyak tenaga. Untuk menempuhnya bisa menggunakan kendaraan pribadi.

Di balik keindahan gunung tersebut tersimpan misteri yang melekat di telinga warga yaitu mengenai telaga yang berada di puncak gunung, yang hingga saat ini masih menjadi misteri. Telaga tersebut tidak terdapat air namun cekungan telaga tersebut begitu luas.

Misteri Telaga Gunung Blego

telaga gunung blego
sumber gambar : @ajieaerial (instagram)

Cerita dari jaman dahulu bahwa telaga yang berada di puncak Gunung Blego ini dibuat oleh wali yang memiliki kesaktian mandraguna yang hanya dikerjakan dalam jangka waktu semalam dengan beberapa kerukan saja.

Namun ketika dipertengahan pengerjaan telaga ini ada warga yang di sekitar Gunung Blego menumpuk padi, hingga akhirnya proses pengerukan yang dilakukan oleh para wali di hentikan sebab telah menjelang pagi yang bertanda aktifitas warga dimulai.

Untuk membuat sebuah telaga yang sempurna bersama sumber sebenarnya hanya membutuhkan proses satu kerukan saja.

Karena para wali mendengar suara tumpukan padi hingga akhirnya menghentikan proses pembuatan telaga tersebut.

Para wali menutup sumber air ditengah telaga agar sumber tersebut tersumbat, untuk menyumbatnya hanya membutuhkan satu lidi saja. Dengan satu lidi tersebut sumber air di telaga tidak keluar.

Karena sumber air yang ada di telaga disumbat oleh para wali, warga sekitar Gunung Blego memercayai aliran air tersebut mengalir ke Dukuh Sundul, desa yang berada di kaki Gunung Bancak masih dalam satu kecamatan. Tepatnya berada di sisi utara Parang.

Terkait dengan hal ini masyarakat Magetan masih mempercayai mitos ini khususnya warga Trosono, Sombo, dan Sayutan.

Tempat Paralayang Gunung Blego

paralayang gunung blego yang indah
sumber gambar : pixabay.com

Gunung Blego menjadi wisata olahraga paralayang. Hal ini dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar. Lokasi gunung ini sangat cocok untuk di jadikan objek wisata paralayang.

Paralayang merupakan olahraga terbang bebas hanya menggunakan sayap kain terbuat dari parasut. Dengan cara lepas landas menggunakan kaki.

Olahraga paralayang dilakukan dari sebuah lereng bukit atau gunung yang hanya memanfaatkan kekuatan angin.

Menurut kepala Desa Trosono Sumono salah satu cara untuk meningkatkan potensi desa wisata tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah desa lainnya yang meliputi Desa Sayutan, Desa Bungkuk, dan Desa Nganut.

Para atlet paralayang yang sering melakukan uji coba dikawasan Gunung Blego menyebutkan bahwa di sekitar gunung tersebut dari sebelah selatan hingga utara, semuanya sangat cocok untuk digunakan kegiatan paralayang.

Hal ini diperlukan dukungan penuh dari dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Magetan. Wilayah Magetan bagian selatan yang dikenal sangat tandus dengan adanya wisata ini akan lebih berkembang maju.

Dengan begitu hal ini mengangkat perekonomian dan kesejahteraan warga sekitar. Jika sudah berkembang, para wisatawan paralayang akan melihat pemandangan alam dari atas awan dengan melihat Gunung Lawu.

Atlet paralayang yang bernama Jefry membenarkan jika Gunung Blego cocok untuk digunakan sebagai aktivitas paralayang.

Jefry mengatakan bahwa udara dan panas bumi yang ada di Gunung Blego ini sangat bagus dan layak untuk dijadikan lokasi paralayang.

Jefry mengatakan “Selama ini masih dilakukan uji coba dan hasilnya begitu cocok untuk kegiatan paralayang. Namun, hanya perlu mencari tempat atau titik yang pas untuk digunakan landing atau mendarat”.

Uji coba yang dilakukan oleh jefry dan para timnya menjadi tontonan hal baru bagi warga sekitar. Warga sekitar Gunung Blego sangat menikmati dan tertarik ingin melihat langsung kegiatan paralayang dari dekat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×