Cerita Sejarah Mengenai Gunung Panderman Yang Harus Diketahui

kota batu gunung panderman
sumber gambar : @abank__putra (instagram)

Gunung Panderman merupakan jejeran pegunungan Putri Tidur. Di sebut sebagai pegunungan Putri Tidur karena jika dilihat dari kejauhan akan tampak seperti putri yang sedang tidur terlentang.

Gunung Panderman sebagai kaki putri, Gunung Kawi sebagai dada putri dan Gunung Butak sebagai kepala putri. Gunung Panderman terletak di kawasan Dusun Toyomerto, Desa Pesanggrahan Kota Batu, Jawa Timur.

Dengan ketinggian 2.045 meter diatas permukaan laut.Puncak Gunung Panderman disebut sebagai Puncak Basundara.

Di balik keindahan Gunung Panderman tersimpan cerita dan sejarah yang unik bagi yang belum mengetahuinya. Penasaran dengan cerita tersebut ? mari kita bahas dalam artikel ini.

Alasan Gunung Panderman menjadi daya tarik pada zaman Belanda

kota wisata batu gunung panderman
sumber gambar : @mrizky9409 (instagram)

Menurut warga sekitar nama Panderman berasal dari nama seorang warga negara Belanda yang pertama kali mendaki gunung tersebut dan sangat terkesima dengan keindahannya, nama orang Belanda tersebut adalah Van Der Man. Nah hingga akhirnya gunung tersebut di beri nama Gunung Panderman.

Kota Batu merupakan suatu tempat yang mengandalkan sektor pariwisata sebagai daya tarik tersendiri. Dan Gunung Panderman salah satu ikon Kota Batu.

Batu adalah nama kecamatan yang ada di Kabupaten Malang. Pada tanggal 6 Maret 1993, Batu menjadi kota administratif.

Dan pada tanggal 17 Oktober 2001, Batu resmi berstatus kota otonom yang berpisah dari Kabupaten Malang.

Dari zaman kolonial Hindia Belanda, pegunungan putri tidur di Batu sudah menjadi idaman. Hal ini membuat arsitek Belanda yang bernama Herman Thomas Karsten dengan rinci menjadikan pemandangan mengagumkan ini sebagai landmark.

Herman Thomas Karsten kemudian membangun perumahan dan jalan di Kota Malang, yang pada saat itu di peruntukkan khusus bagi orang Belanda, dengan latar belakang pegunungan putri tidur.

Sejarah Panderman dan Kota Batu

alun alun kota batu gunung panderman
sumber gambar : @jelajah_batu (instagram)

Pada tahun 1825 hingga 1830 saat terjadinya Perang Jawa, Gunung Panderman pernah menjadi lokasi persembunyian Abu Ghonaim yang merupakan pengikut setia Pangeran Diponegoro.

Abu Ghonaim berasal dari daerah Jawa Tengah yang menjalankan taktik gerilya sama halnya seperti yang dilakukan oleh Pangeran Diponegoro.

Nama lain dari Abu Ghonaim yang dikenal sebagai nama Mbah Wastu atau Mbah Mbatu. Hal ini diperkirakan bahwa nama Kota Batu berasal dari nama tersebut.

Abu Ghonaim dan para pengikutnya menghindari pengejaran dari tentara Belanda dengan strategi gerilya yang membawa mereka sampai ke Gunung Panderman.

Pada tahun 1830 Perang Jawa berakhir seiringnya penangkapan Pangeran Diponegoro dengan cara licik oleh Belanda. Namun Abu Ghonaim tetap bertahan di kaki Gunung Panderman.

Hingga pada akhirnya Abu Ghonaim membuka hutan di lereng Gunung Panderman untuk memulai kehidupan yang baru.

Pangeran Diponegoro banyak mengajarkan ilmu kepada Abu Ghonaim, dengan pengalaman dan pengetahuan yang ia peroleh membuat orang-orang berdatangan untuk berguru dan belajar agama kepadanya.

Abu Ghonaim atau biasa disebut dengan Mbah Wastu ini berhasil menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpisah-pisah dalam berbagai komunitas dan tersebar kemudian menyatu disekitar lereng Gunung Panderman.

Hingga pada akhirnya ketika Abu Ghonaim wafat, wilayah tersebut dikenal dengan sebutan nama Batu. Wilayah Batu sebenarnya telah diketahui sejak abad ke-10 Masehi, atau bisa disebut sebagai zaman Kerajaan Medang yang merupakan bagian dari riwayat Dinasti Mataram Kuno.

Kerajaan tersebut pernah berpusat di Jawa bagian timur yaitu sekitar Jombang dan Madiun. Dahulu kala, Raja Medang memerintahkan orang kepercayaannya yang bernama Mpu Supo untuk mencari lokasi dibangun sebagai tempat peristirahatan keluarga kerajaan.

Hingga akhirnya Mpu Supo menemukan kawasan yang saat ini di kenal sebagai nama Kota Batu. Hingga kini Kota Batu menjadi objek wisata Songgoriti dan terdapat pula Candi Supo yang ada pada area tersebut.

Cerita tentang keterkatian Mbah Wastu dengan versi Mpu Supo mengenai asal-usul Kota Batu memang masih belum diketahui kebenarannya.

Namun paling tidak kita mengetahui sejarah Kota Batu yang bermula dari kaki Gunung Panderman. Itulah sedikit informasi mengenai wisata dan sejarah Gunung Panderman.

Gunung ini tidak jauh berbeda dengan gunung-gunung lainnya. Pemandangan alamnya cukup indah, hal ini yang menyebabkan para wisatawan berbagai kota dan daerah datang untuk menikmati pemandangan dan rasa ingin tau tentang sejarah gunung tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×