7 Jalur Pendakian Menuju Gunung Slamet

gunung slamet yang memukau
sumber gambar : @rzkartika (instagram)

Gunung Slamet memiliki ketinggian 3428 meter diatas permukaan laut, yang merupakan gunung berapi kerucut berada di Pulau Jawa.

Gunung Slamet ini terletak antara Kabupaten yaitu Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Tegal, kabupaten Brebes, kabupaten Pemalang provinsi Jawa Tengah.

Gunung ini adalah gunung tertinggi di Jawa Tengah dan tertinggi nomor 2 di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru. Kawah 4 merupakan kawah yang terakhir masih aktif sampai sekarang.

Gunung Slamet sangat populer bagi kalangan pendakian meskipun medannya yang dikenal sulit, jarang ditemukan sumber air, dan kabut sering turun hingga menghalangi pemandangan.

Meski begitu pesona dari puncak Gunung Slamet tidak menghalangi minat para pendaki lokal ataupun mancanegara yang ingin mendakinya.

Terdapat tujuh jalur pendakian menuju Gunung Slamet, para pendaki bisa memilih sesuai dengan keinginan dan jalur terdekat.

Diharapkan para pendaki memilih jalur yang tidak membahayakan diri sendiri. Tetapi kebanyakan dari para pendaki justru memilih jalur pendakian yang terbilang sulit alasannya jalur yang ditempuh lebih menantang sehingga memberikan sebuah pengalaman baru.

Jika anda belum pernah mendaki Gunung Slamet pendakian, Gunung Slamet ini terbagi menjadi enam jalur. Sebaiknya Pilihlah jalur pendakian yang tidak membahayakan diri sendiri karena keselamatan tetaplah yang paling utama.

Jalur via Bambangan yang terletak di Kabupaten Purbalingga

sumber gambar : @antoniawidya (instagram)

Jalur ini merupakan jalur pendakian yang paling disukai oleh para pendaki. Hal tersebut dikarenakan akses jalanan yang tidak terlalu terjal dengan demikian memudahkan para pendaki.

Basecamp ini sesuai dengan namanya sehingga terletak di desa Bambangan Purbalingga. Di jalur ini terdapat 9 pos pendakian dengan jarak tempuh membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 11,5 jam untuk mencapai puncak Gunung Selamet.

Pada jalur ini akan ditemui gardu pandang yang berada di pos pertama dan dilanjutkan perjalanan dengan kondisi jalan yang ekstrem pada pos kedua. Di pos kedua terletak banyak warung makan yang akan ditemui.

Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke pos 3, pos ini terbilang sangat sulit karena mempunyai jalur yang ekstrim. Pada pos 4 terdapat suasana mencekam dengan kondisi tempat yang sempit dan banyak pohon yang tumbang.

Pos selanjutnya para pendaki sudah bisa mendirikan tenda. Anda bisa beristirahat menghilangkan rasa lelah. Semuanya akan terbayar ketika sudah sampai di pos sembilan yaitu keindahan puncak Gunung Slamet.

Jalur via Dipajaya Kabupaten Pemalang

jalur via dipajaya
sumber gambar : detik.com

Jalur ini sebenarnya nantinya juga akan bertemu dengan jalur Bambangan setelah melewati Pos 2. Setelah melewati persimpangan tersebut jalur yang dilalui akan sama dengan jalur pendakian yang ada di Bambangan Purbalingga.

Untuk memulainya dari basecamp para pendaki naik melewati perkebunan penduduk dan pohon pinus. Jalur dari sini sudah mulai menanjak dan melewati jalan yang setapak terkadang membingungkan antara jalur pendakian dan jalur perkebunan penduduk.

Itulah sebabnya para pendaki harus berhati-hati dan mencari petunjuk jalur pendakian yang benar supaya tidak nyasar apabila melewati persimpangan.

Setelah melewati pohon pinus perjalanan selanjutnya pendakian akan melewati berbagai vegetasi khas gunung dengan pohon-pohon yang besar. Jalur ini terus menanjak.

Pos pertama terletak pada ketinggian 1960 m diatas permukaan laut. Kondisi yang ada di pos pertama merupakan tanah datar tanpa ada Shelter.

Meskipun begitu tempat ini cukup untuk melepas penat setelah melewati jalur yang begitu melelahkan. Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju pos 2, kondisi trek yang ada di sini masih sama tidak jauh berbeda dengan perjalanan menuju Pos 2.

Sepanjang jalan masih terdapat pohon-pohon besar dan tinggi yang bisa melindungi kita dari teriknya sinar matahari. Di sepanjang perjalanan menuju Pos 2 banyak ditemukan kawanan lutung yang bergelantungan berada di atas pohon yang tinggi – tinggi.

Pos 2 memiliki ketinggian 2080 mdpl. Trek yang ada di jalur ini berupa tanah datar dengan luas tidak jauh berbeda dengan pos pertama.

Jika ingin menuju ke pos 3 jalanan yang dilalui sedikit lebih ringan, setelah itu melewati titik pertemuan antara jalur pendakian via Bambangan dengan Dipajaya berada pada ketinggian 2440 m diatas permukaan laut.

Jalur yang dilalui tetap menanjak hingga sampai di Pos 3 ( Cemara ). Tempat ini merupakan pertemuan pendakian dua jalur tersebut.

Pos 3 ( Cemara ) terletak pada ketinggian 2465 m diatas permukaan laut. Jalur yang dilalui tanah datar yang cukup luas.

Terdapat banyak pohon besar dengan akar yang tidak kalah besar di sepanjang jalan menuju pos 4. Akar tersebut dapat membantu para pendaki maupun menyulitkan para pendaki.

Ketika jalur mulai menanjak akar dan dahan tersebut bisa dimanfaatkan untuk berpegangan. Tetapi terdapat juga akar dan dahan yang menghalangi jalur sehingga menyulitkan para pendaki ketika berjalan. Jarak yang ditempuh membutuhkan waktu sekitar 1 jam.

Pos 4 memiliki area yang cukup luas namun tempat ini paling dijauhi para pendaki untuk mendirikan tenda.

Pos 4 biasa disebut dengan pos Samarantau yang sudah cukup terkenal dengan kisah mistisnya. Setelah itu menuju ke pos 5 trek yang ada di jalur ini tidak terlalu terjal dan jaraknya cukup dekat.

Waktu yang ditempuh untuk menuju pos 4 kurang lebihnya sekitar 45 menit.

Ketika sudah sampai di pos 5 tempat ini merupakan tempat paling ideal untuk mendirikan tenda memasak dan untuk beristirahat.

Pos ini juga memiliki area yang cukup luas. Di tempat ini para pendaki sudah bisa menemukan sumber air yang berupa sungai. Terdapat pula warung yang menyediakan banyak makanan.

Setelah beristirahat dipos 5 lanjutkan perjalanan menunu pos 6. Perjalanan yang ditempuh terdapat pemandangan yang memanjakan mata .

Waktu yang diperlukan hanya sekitar 30 menit . Ditempat ini para pendaki akan melihat area datar yang sempit, itulah sebabnya jarang para pendaki mendirikan tenda di area ini.

Pos 7 perjalanan masih landai dan dekat. Jarak tempuhnya hanya memerlukan waktu sekitar 20 menit saja. Pemandangan yang ada di pos 7 ini mulai terbuka.

Terdapat pohon tinggi dan jurang , bahkan ditempat ini sudah terdapat selter pendakian. Bau belerang dari kawah Segoro Wedhi pun sudah mulai tercium.

Area yang ada dijalur ini tidak terlalu luas, jarang para pendaki mendirikan tenda disini. Karena ditempat ini puncak Gunung Slamet sudah mulai dekat.

Pos 7 menuju pos 8 memiliki jarak tempuh yang cukup dekat, dengan hanya memerlukan waktu kurang lebih sekitar 15 menit.

Trek yang dilalui merupakan tanah yang padat, begitupula dengan pemandangannya yang cukup terbuka, terlihat sangat gersang. Dan para pendaki bisa menemukan bunga Edelweis.

Selanjutnya perjalanan dilanjutkan menuju pos 9, dengan membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Pos ini adalah merupakan batas vegetasi antara tanah dan bebatuan merah.

Ketika ingin menuju puncak para pendaki berhadapan dengan batu merah cadas dengan tingkat kemiringan yang cukup tinggi.

Sebaiknya berhati-hatilah saat memilih pijakan karena jalanan yang terjal mulai menguji tekad dan mental.

Jalur via Dawuhan yang berada di Sirampog Brebes

Jalur yang ada di tempat ini tidak seramai jalur Bambangan. Jalur ini sangat cocok bagi pendaki pemula. Basecamp yang ada di jalur ini terletak di desa Dawuhan, kecamatan Sirampog Brebes.

Untuk menuju ke puncak gunung Slamet para pendaki harus melewati 5 pos dengan jarak tempuh membutuhkan waktu sekitar 11 jam.

Di sepanjang jalan jalur ini para pendaki akan melewati jalan yang cukup landai dengan pemandangan perkebunan sayuran warga, di pos pertama anda akan menemui pemandangan pohon bambu.

Pada pos 2 anda akan menemui jalan yang bercabang dan sebaiknya para pendaki mengikuti petunjuk arah.

Setelah itu para pendaki akan melewati rimbun nya hutan. Dan yang terakhir sebelum para pendaki menuju puncak , akan melewati perbukitan yang ada dipegunungan malang.

Jalur via Guci yang berada di Kabupaten Tegal

Jalur via Guci gunung slamet
sumber gambar : mimijamilah.wordpress.com

Jalur ini memiliki keindahan alam di sepanjang jalan menuju puncak Gunung Slamet. Tentunya jalan ini lebih berbeda dengan jalur yang sebelumnya, dengan memiliki dua basecamp yaitu Gupala dan Kompak yang lokasinya terletak di desa Guci, Joblong Kabupaten Tegal.

Terdapat lima pos yang ada di jalur Guci Plawangan yang merupakan daerah perbatasan vegetasi yang memiliki waktu tempuh sampai puncak Gunung Slamet membutuhkan waktu sekitar 9,5 jam.

Jalur ini memiliki trek yang cukup landai, tingkat kemiringan pada tanjakannya dan cukup licin. Namun semua itu terbayarkan oleh pemandangan hutan pinus, terdapat pula lorong-lorong yang terbentuk secara alami oleh ranting-ranting pohon.

Kawah Segoro Wedhi pun tampak jelas dan mengagumkan dari tempat ini.

Jalur via Baturraden Kabupaten Banyumas

Jalur via Baturraden gunung slamet
sumber gambar : heypheriks.com

Jalur ini merupakan jalur yang paling ekstrem di antara jalur lainnya. Tidak disarankan untuk pendaki pemula.

Truk yang ada di jalur ini dipenuhi dengan jalanan yang terjal dan sangat menanjak, dan jalur ini banyak bercabang sehingga membuat para pendaki sering tersesat.

Selain itu jalur ini treknya begitu licin. Terdapat tiga pos pada jalur pendakian ini, dan membutuhkan waktu yang ditempuh sekitar 11 jam.

Untuk memulainya para pendaki akan melewati hutan yang memberikan udara sejuk dengan jalan yang landai menuju Pos ke-2.

Di pos kedua terdapat banyak warung yang menyediakan makanan. Di pos ketiga anda akan melihat keindahan dari puncak Gunung Slamet yang berada di atas awan.

Jalur via Sigedong yang terletak di Bumijaya Kabupaten Tegal

Jalur via Sigedong ini merupakan jalur yang terbilang masih baru dan banyak disukai oleh para pendaki, aksesnya pun cukup mudah.

Jika ingin menuju puncak Gunung Slamet melalui jalur ini anda harus melewati 6 pos dengan jarak tempuh membutuhkan waktu sekitar 9 jam.

Jalur ini dimulai dengan melewati ladang pertanian penduduk setelah itu memasuki kawasan hutan pinus. Terdapat banyak semak-semak di jalur ini dengan ketinggian 100 m, air bersih pun ditemukan pada pos yang ketiga.

Setelah melewati berbagai rintangan hutan tropis dan melewati pohon tumbang para pendaki akan sampai pada pos 6 yang merupakan puncak dari Gunung Slamet dengan keindahan yang begitu memukau.

Jalur via Kaligua Paguyangan yang terletak di Kabupaten Brebes

Jalur via Kaligua Paguyangan
sumber gambar : infopendaki.com

Jalur ini jarang dilewati oleh para pendaki karena jalur ini belum banyak diketahui oleh para pendaki. Pemandangan yang ada di jalur ini masih sangat asri karena masih belum banyak dijumpai oleh banyak orang.

Jalur ini memiliki pos sebanyak 5 dengan membutuhkan jarak tempuh sekitar 9 jam. Basecamp jalur ini terletak di Dusun Kaligua Paguyangan Brebes.

Perjalanan dimulai dari gardu pandang Sakub Kaligua, setelah itu dilanjutkan dengan Gringgingan Gundel, Taman Wingi, Taman Dringo , Pasar Setan, Sumur Penganten , Alas Rubuh , Igir Malang dan Plawangan.

Setelah sampai di puncak Gunung Slamet para pendaki akan melihat pemandangan yang ada di atas awan.

Itulah beberapa dari jalur untuk menuju puncak Gunung Slamet. Tetap ingat keselamatan adalah hal penting yang utama harus diperhatikan. Pilihlah jalur yang tidak membahayakan diri sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×