4 Cerita Mistis Gunung Raung Yang Bikin Merinding

gunung raung yang begitu memukau
sumber gambar : @diyanasiregar (instagram)

Gunung Raung merupakan gunung nomor 2 yang tertinggi di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru yang ada di kawasan Jawa Timur.

Kaldera yang ada di Gunung Raung ini menduduki posisi terbesar pertama di pulau Jawa dan nomor 2 dari keseluruhan pegunungan yang ada di Indonesia.

Gunung Raung memiliki ketinggian mencapai 3340 meter di atas permukaan laut, dengan empat titik puncak yaitu Puncak Bendera, Puncak Tusuk Gigi, Puncak 17 dan yang paling tertinggi adalah Puncak yang dinamakan dengan Puncak Sejati.

Lokasi dari Gunung Raung ini berada di perbatasan Banyuwangi,  Bondowoso dan Jember. Dibalik keindahan gunung Raung tersimpan banyak misteri antara lain sebagai berikut :

Kerajaan Macan Putih

macan putih gunung raung
sumber gambar : pixabay.com

Legenda dari kerajaan macan yang didirikan di atas gunung Raung ini dipimpin oleh seorang pangeran yang bernama Pangeran Tawangulun yang masih termasuk salah satu anak dari Raja kerajaan Majapahit. Dikisahkan bahwa si anak raja ini sempat hilang ketika sang raja sempat bertapa.

Masyarakat masih menyakini bahwa dahulunya Kaldera yang ada di Gunung Raung dan juga perbukitan yang ada di sana merupakan kerajaan dari macan putih.

Pada tahun 1638 saat gunung Raung meletus saat itu kerajaan Macan Putih muncul. Puncak dari Gunung Raung ini merupakan pusat dari kerajaan macan putih.

Kejadian Aneh Setiap Malam Jumat

ratu pantai selatan
sumber gambar : @winda_talifams (instagram)

Misteri ini masih sulit diterima oleh nalar dan akal sehat. Setiap malam jumat terdengar suara mistis yang ada di sekitar Gunung Raung.

Asal suara mistis tersebut berada di sekitar pertapaan dan kaldera dan juga puncak gunung Raung.

Lebih tepatnya suara tersebut seperti derap kuda yang sangat jelas terdengar. Konon katanya suara mistis tersebut adalah suara kencana sang permaisuri pangeran tawangulun yang sedang mengunjungi kerajaan. Permaisuri dari pangeran tawangulun adalah ratu pantai selatan Nyi Roro Kidul.

Gunung Raung Memiliki Legenda Arca Nyai Punggung Gunung Tersebut

Jalan yang ada di Purbakala Desa Pekauman Kecamatan Grujukan tampak sekilas seperti desa lainnya di Kabupaten Bondowoso.

Tetapi jika siapapun yang masuk kedalam jalan tersebut akan menemukan aneka jenis batu tersebar di antara ladang tembakau atau tebu hingga halaman rumah penduduk setempat.

Artefak yang ada di Gunung Raung adalah arca Batu Nyei. Arca Batu Nyei ini merupan batu perempuan yang berdiri di tengah ladang tembakau, dan memunggungi gunung Raung lebih tepatnya berada di sisi timurnya.

Dari kisah turun-menurun menyebutkan bahwa batu tersebut adalah sosok wanita yang menjadi batu akibat tersambar petir.

Menurut cerita rakyat “wanita ini ditinggal oleh suaminya ke pasar menjual daun, kemudian wanita ini berlari menyusul dan tersambar petir menjadi batu”.

Tinggi dari arca batu ini sekitar 2 meter dengan bagian kaki hingga lutut terkubur dalam tanah. Bagian wajah terpahat dengan kasar menyisakan sedikit lekuk akibat terkikis zaman dan usia.

Dan kedua tangannya tampak menelungkup yang menutup vulvanya. Bagian pinggul terpahat dengan ukuran yang lebih menonjol dibandingkan bagian pahatan lainnya.

Di Batu arca tersebut pengunjung yang datang sering meninggalkan uang di sekitar arca itu, bahkan ada seorang pengunjung melilitkan kain putih untuk menutup bagian pinggang dari arca Nyei.

Para pengunjung pun sering berdoa di tempat tersebut, namun tidak diketahui apa yang mereka doakan.

Masyarakat sekitar mempercayai bahwa arca Nyei melambangkan Dewi Kesuburan. Usia dari arca Nyei ini sekitar 4500 tahun lalu disebutkan oleh Juru Pelihara Situs Purbakala di Pekauman Amsari.

Batu ini ditemukan juga sepasang dengan batu Jai atau arca batu laki-laki yang ditemukan belakangan sekitar tahun 2010 lalu.

Kata Amsari “arca perempuan sudah lama ditemukan dan terdaftar, namun Arca laki-laki baru tahun 2010 saya temukan terkubur di ladang petani sekitar sini”.

Trowulan yang merupakan Petugas dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Mojokerto Jawa Timur mengatakan bahwa Arca pria berukuran 2,9 m dengan diameter 1,2 m kini tersimpan di museum mpu Tantular Sidoarjo. Arca ini merupakan Arca pemujaan untuk kesuburan.

Kebanyakan dari penduduk sekitar yang berprofesi sebagai petani menggantungkan hidup mereka pada lahan dan air agar hasil panen melimpah.

Tradisi batu besar diduga terbawa hingga zaman bercocok tanam di sekitar Perkauman.

Arca tersebut dilambangkan sebagai Arca kesuburan karena diketahui dari ukuran pinggang yang lebih besar dibandingkan pahatan lainnya,  melambangkan wanita yang sedang hamil sebagai simbol kesuburan.

Dewi kesuburan memiliki karakter di berbagai kebudayaan dunia yang tidak jauh berbeda dengan patung lainnya seperti patung Artemis berada di mitologi Yunani, dengan pahatan ukuran lebih besar di bagian pinggang.

Batu ini berdiri memunggungi Gunung Raung yang diduga sebagai penanda bahwa penduduk yang ada di sekitar pekauman zaman Batu Besar dan Bercocok Tanam menganggap Raung sebagai Gunung Suci.

Dan Raung sebagai tempat pemberi berkah sekaligus ancaman saat tengah erupsi.

Arti dari memunggungi Raung adalah pelaksana ritual harus menghadap ke Gunung Raung. Hal ini berupaya spiritual masyarakat kuno untuk mencegah Raung agar tidak memuntahkan bahaya, sementara mereka membutuhkan Raung yang memberi kesuburan dari abu vulkanik.

Tempat Wingit Dan Angker di Gunung Raung

sembayang di gunung raung
sumber gambar : @radenmaswiyanto (instagram)

Cerita ini hampir sama dengan pegunungan lainnya, gunung Raung juga memiliki tempat angker yang misterius di antaranya memiliki nama yang amat seram.

Contohnya seperti Pondok Sumur , Pondok Mayit yang mempunyai arti pondok mayat , Pondok Demit yang mempunyai arti pondok hantu , dan Pondok Angin.

Keempat Pondok tersebut masih kental dengan kisah mistis tersendiri.

Salah satu contohnya adalah Pondok Sumur yang merupakan tempat pertapaan seorang pertapa sangat Sakti dari Gresik Jawa Timur.

Masyarakat sekitar mempercayai pertapa dan sumurnya hingga kini masih ada tetapi tidak terlihat, bahkan warga sekitar sering mendengar ada suara dekat kaki kuda di sana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×