3 Kisah Dibalik Gunung Prau

Dibalik indahnya gunung Prau ternyata menyimpan beberapa mitos dan misteri yang cukup menyeramkan.

Apa saja sih mitos ini? Simak bahasan ini ya!
Gunung Perahu memiliki predikat jalur pendakian yang aman untuk pemula salah satu gunung yang ada di Indonesia mempunyai keindahan alam yang luar biasa di puncaknya.

Bagi para pemula pendaki gunung ini sangat cocok untuk mendakinya, dikarenakan hanya butuh waktu pendakian yang tidak sampai 4 jam sudah mencapai puncaknya.

Di puncak Gunung Prau keindahan alam segala pemandangan lainnya memang benar-benar indah.

Ketika memasuki musim panas, udara yang ada di puncak gunung Prau mencapai tingkat yang paling bagus.

Dikarenakan dari puncak Gunung Prau pengunjung bisa melihat Jejeran puncak puncak gunung lainnya, seperti puncak Gunung Sindoro, gunung Sumbing, gunung Merapi, gunung Merbabu, dan hingga puncak gunung Lawu.

Itulah alasan kenapa gunung Prau tidak pernah kehabisan pendaki. Di balik segala keindahan yang ada di sana, gunung ini menyimpan beberapa mitos seperti pegunungan di Indonesia yang lainnya.

Mitos dan misteri gunung Prau ini tidak banyak yang mengetahui karena tertutup rapi oleh segala keindahan alam yang ada di sini.

Di sini saya akan menjelaskan tentang mitos dan misteri gunung Prau sebagai berikut:

Gunung Prau disebut dengan Gunung Mayit

bukit teletabis
sumber gambar : pixabay.com

Dari sebutan Gunung ini sudah terlihat jelas bahwa menyimpan kisah yang menyeramkan. Tetapi banyak pendaki ataupun pengunjung yang tidak mengetahui misteri yang satu ini.

Asal-usul nama gunung Prau sangatlah mengagetkan. Hal tersebut dikarenakan banyak yang menganggap bahwa nama Prau berdasarkan bentuk gunung yang mirip dengan Perahu.

Namun, anggapan tersebut salah. Sebenarnya asal-usul Gunung Prau, sempat bernama gunung mayit. Dalam kamus bahasa Indonesia mayit artinya mayat, atau tubuh yang sudah ditinggal ruhnya.

Kabarnya bentuk gunung Prau Jika dilihat dari jauh menyerupai pocong atau seperti posisi mayit yang tidur bahan. Namun, ini hanyalah misteri dan mitos.

Asal usul tersebut tidak banyak diketahui kebenarannya. Sejarah Gunung Perahu yang dianggap sebagai perahu terbalik dan dengan bukit-bukit hijau di sekitarnya diartikan sebagai ombak lautan hingga akhirnya gunung tersebut dinamai Gunung Prau atau Perahu.

Oyot Rimpang Atau Pintu Tak Kasat Mata ( Ghoib ).

oyot rimpang gunung prau
sumber gambar : phinemo.com

Ketika melewati jalur Dieng Kulon saat mendaki gunung Prau, diawali pendakian sampai ke area Tower pendaki akan ditemani dengan indahnya pepohonan yang lebat dan asri. Selain itu setelah melewati ini pendaki hanya akan menemukan beberapa tanaman tinggi seperti rumput dan bunga Daisy.

Di Padang bunga Daisy pendaki akan menemukan beberapa pohon yang tumbuh dalam satu area. Ada sekitar 4 sampai 5 pohon yang tumbuh link berdekatan dan membentuk seperti kotak atau biasa disebut  “oyot rimpang” . Di situlah tempat pintu tak kasat mata gunung Prau berada. Mngerikan bukan?

Konon katanya barang siapapun yang mendekati ke gunung Prau dan masuk ke dalam area pepohonan ini, maka ke dalam dimensi yang berbeda. Anda akan selalu berjalan berputar di tempat tersebut dan tidak akan pernah bisa keluar. Jika telah memasuki area tersebut maka nyawa tak akan bisa diselamatkan.

Cerita yang sungguh menyeramkan namun kebenaran mitos belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Sebaiknya sebagai pendaki yang beretika harus menghormati keyakinan yang dipercaya warga lokal, dan tetap menjaga sikap agar tidak melanggar hal yang dilarang.

Tempat Bersemayamnya Para Dewa.

candi arjuno gunung prau
sumber gambar: indonesiakaya.com

Nama Dieng berasal dari bahasa Kawi yang mempunyai arti tempat atau gunung dan “ Hyang ” yang berarti Dewa. Kesimpulannya bermakna tempat atau pegunungan bersemayamnya para dewa.

Nama Dieng bisa berasal dari bahasa Sunda “ di Hyang ” karena di masa pra – Medang abad ke-7 lokasi ini dikuasai oleh kerajaan Galuh.

Menurut  cerita dari warga lokal, hingga saat ini para dewa yang disebut penunggu Dieng juga masih bersemayam di pegunungan pegunungan yang mengelilingi nya termasuk gunung Prau.

Para dewa penunggu di dataran tinggi dieng akan turun dan berkumpul di Candi Arjuno yang menjadi pusat kehidupan mereka.

Keadaan ini akan terjadi ketika ada ritual pemanggilan, salah satunya adalah ritual potong rambut gimbal.
Mitos dan misteri di sebuah tempat tidak lepas dari sejarah masa silam.

Benar atau tidak yang jelas cerita ini diyakini dan dipercaya kebenarannya oleh sebagian orang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×