Letak Gunung Binaiya

Gunung Binaiya

Gunung Binaiya merupakan Gunung tertinggi di Pulau Maluku, terbentang mulai dari Pulau Seram dan masuk ke lingkup Taman Nasional Manusela.

Gunung Binaiya merupakan Gunung paling tinggi di Pulau Maluku yang mempunyai ketinggian puncaknya mencapai 3.027 mdpl.

Gunung ini terletak di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Untuk menuju ke Gunung Binaiya bisa dilalui atau di akses melalui Ibukota Maluku yaitu Ambon.

Perjalanan bisa menggunakan jasa angkutan Bis menuju Pelabuhan Tuhelu. Dan setibanya di pelabuhan Tuhelu, dilanjutkan menyeberangi selat dengan menggunakan jasa Speedboat yang menuju ke Pulau Seram, tepatnya di pelabuhan Wahai.

Dari Pelabuahan Wahai pendaki bisa melanjutkan menuju Desa Kanikeh dengan lama perjalanan sekitar 6 jam, Kanikeh merupakan Desa terakhir sebelum munuju Puncak Gunung Binaiya.

Di Gunung Binaiya terdapat flora seperti Hutan Bakau atau Mangrove dengan vegetasi sekitar rawa, hutan Damar, Meranti, yang terdapat di perbukitan bagian tengah seperti di daerah Wae Nua  dengan luas sekitar 20.000 hektare.

Di Desa Kanikeh tepatnya di Kaki Gunung Binaiya terdapat sungai – sungai yang terbentang seluas 6 – 8 meter.

Selain Desa Kanikeh pendaki juga bisa mengakses Gunung Binaiya melewati jalur Selatan yaitu bisa melalui Maluku Tengah.

Diawali dari pelabuhan Tulehu bisa menaiki kapal cepat menuju ke Kecamatan Amahai terus ke Masohi, Ibukota Maluku Tengah.

Perjalanan bisa dilanjutkan dengan menggunakan Bis menuju Kecamatan Tehoru, dari sini bisa melanjutkan perjalanan menuju ke Desa Mosso. Desa ini merupakan salah satu Gerbang yang menuju Gunung Binaiya.

Jalur pendakian Gunung Binaiya sangat menantang, karena dimulai dari titik 0 mdpl, jalurnya pun memiliki keunikan tersendiri karena Vegetasi hutan tropis serta berselimut lumut yang tebal membuat area di sekitarnya terasa lembab.

Gunung Binaiya merupakan Gunung yang masuk ke lingkup Taman Nasional Manusela. Taman ini mempunyai luas sekitar 189.000 hektare.

Memiliki curah hujan yang cukup tinggi yang rata – rata 2.000 mm per tahunnya, dan musim penghujan di pegunungan ini terjadi pada bulan November sampai dengan Bulan April, serta untuk musim kemarau nya terjadi pada Bukan April sampai Oktober.

Gunung Binaiya dapat di lalui melalui 2 rute yang tersedia yaitu rute di sisi Utara serta rute dari sisi selatan.

Jalan yang di tempuh yaitu jalan setapak yang memiliki kemiringan sekitar 80 derajat, dan menjadi tantangan tersendiri bagi para pendaki.

Para pendaki dituntut memiliki kekuatan fisik serta mental yang kuat serta modal yang tidak sedikit pula. Jalur menuju Puncak Gunung Binaiya tidak ada yang rata serta sumber mata air yang sedikit. Daya tahan fisik serta mental dan semangat menjadi modal utama untuk bisa mencapai Puncak Gunung Binaiya ini.

Ada 2 pilihan untuk para pendaki yang ingin menuju Gunung Binaiya :

Pilihan jalur ini cocok untuk pendaki pilih menyesuaikan dengan budget. Silahkan simak selengkapnya

Dengan menggunakan kapal cepat

Dengan menggunakan kapal cepat yang berangkat dari Ambon kemudian naik Angkutan kota dengan biaya sekitar Rp.5.000 / orang dengan jurusan Tulehu.

Dari Tulehu perjalanan dilanjutkan dengan menggunkan kapal cepat menuju Amahai dengan biaya Rp.58.000 / orang. Dari Amahai diteruskan dengan menggunakan angkutan kota dengan jurusan Masohi dengan biaya sekitar Rp. 5.000 / orang.

kemudian turun di terminal Binaya, kemudian dilanjutkan menggunakan jasa angkutan ojek menuju kantor Balai Taman Nasional

Cara ke dua yaitu melaui jalan darat

Cara ke dua yaitu melaui jalan darat yaitu dari terminal kota Ambon naik Bis menuju kota Masohi dengan biaya sekitar Rp. 55.000 / orang.

Bus ini berangkat dari terminal Ambon sekitar Pukul 05.00 WIT pagi. Ini dikarenakan agar nantinya bis bisa bebarengan dengan jadwal keberangkatan kapal  Fery yang berangkat dari Pelabuhan Liang.

Bus ini akan berakhir di terminal Binaya yang selanjutnya perjalan dilanjutkan dengan menggunakan jasa ojek yang akan mengantar anda menuju Kantor Balai Taman Nasional.

Selanjutnya jalur transportasi tergantung dari para pendaki yang ingin melakukan pendakian melalui jalur yang mana.

Apabila pendakian dilakukan dari sisi Utara Gunung Binaiya maka jalur yang akan di tempuah melalui  Terminal Binaya ( Masohi ) naik angkutan kota menuju Tehoru dengan ongkos sekitar 25.000 / orang.

Dari Tehoru kemudian perjalanan dilanjutkan menggunakan longboat  / katinting dengan biaya sewa Rp. 60.000 ( system charter ) menuju Sounulu. Sounulu ini merupakan daerah yang masih berada di Pulau Seram Bagian Selatan

Dan apabila para pendaki ingin melakukan pendakian melalui jalur sisi selatan maka transportasi yang digunakan adalah.

Dari terminal Binaya ( Masohi ) naik kendaraan umum dengan tujuan Tehoru, ongkos yang dikeluarkan sekitar Rp. 25.000 / orang .

Dari Tehoru naik Longboat / katinting dengan biaya Rp. 50.000 dengan system Charter apabila  dihitung per kepala jadi biayanya sekiatr Rp 10.000 / orang, menuju Desa Moso.

Gunung Binaya letaknya di pedalaman sehingga fasilitas dan akomodasi sangat terbatas di daerah ini, hanya ada beberapa rumah penduduk yang bisa dijadikan tempat menginap untuk para pendaki.

Untuk para pendaki yang ingin melakukan pendakian silahkan mencoba dan rasakan jalur menuju Puncak Gunung Binaiya. Dengan memililh Homestay para pendaki selain untuk berhemat juga bisa mempelajari kehidupan masyarakat pedalaman.

Masyarakat di sekitar Gunung Binaiya sangat ramah kepada para pengunjung yang datang mengunjungi Desanya dan juga keindahan alam Binaiya yang tersaji.

Pendakian dilakukan sepanjang tahun tidak ada yang khusus hanya saja apabila musim penghujan tiba ( juli – September ). Pendaki akan di batasi untuk aktifitas pendakian karena sangat berbahaya.

Telekomunikasi di Sekitar Gunung Binaiya sangat terbatas untuk  provider  Seluler. Anda dapat mengisi pulsa di Pelabuhan Tulehu.

Untuk para pendaki pemula diharapkan berhati – hati demi keselamatan karena di jalur menuju Puncak Gunung Binaiya ini banyak jalur pendakian yang tertimbun rumput dan lumpur serta minimnya petunjuk yang berada di sepanjang jalur pendakian.