Gunung Lawu menurut perhitungan merupakan gunung tertinggi nomor 6 di pulau Jawa. Gunung ini merupakan gunung yang memiliki kisah mistis di Indonesia.

Walaupun Gunung Lawu memiliki kisah yang mistis semua itu tertutupi oleh keindahan dari gunung ini. Banyak hal yang harus kamu ketahui tentang Gunung Lawu contohnya sebagai berikut:

1. Letaknya yang berada di perbatasan 2 Provinsi.

Posisi gunung Lawu berada di antara dua provinsi yaitu provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di lereng gunung terdapat jalan raya yang menghubungkan kedua provinsi.

Gunung ini terletak di kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan wilayah provinsi Jawa Timur. Sedangkan di bagian wilayah Jawa Tengah Gunung ini berada di kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar.

Kedua jalur pendakian resmi Gunung ini terdapat di kedua kabupaten tersebut. Jarak antara dua jalur ini hanya ratusan meter saja.

Sepanjang jalan dari Kecamatan Plaosan dan Kecamatan Tawangmangu terdapat banyak Spot foto yang menarik dengan menjadikan suasana dan pemandangan alam di sekitar Gunung Lawu sebagai latar belakang.

2. Hanya mempunyai dua jalur pendakian resmi.

Jalur resmi tersebut meliputi Cemoro Kandang dan Cemoro Sewu. Antara kedua jalur ini hanya sekitar beberapa puluh atau ratus meter saja.

Bisa dibilang tidak terlalu jauh. Walaupun begitu kedua jalur ini berada di kabupaten yang berbeda, cemoro Sewu berada di Provinsi Jawa Timur sedangkan cemorokandang berada di provinsi Jawa Tengah. Cemoro Kandang dan Cemoro Sewu tempat ini masih merupakan kawasan wisata.

3. Di gunung lawu terdapat warung tertinggi di Pulau Jawa

Logistik bukanlah masalah yang terlalu berarti di Gunung Lawu dikarenakan di beberapa titik sepanjang jalur yang ada di pendakian via Cemoro Sewu terdapat banyak bangunan-bangunan resmi yang digunakan sebagai warung oleh penduduk lokal.

Di tempat ini terdapat warung yang terkenal yang biasa disebut dengan warung Mbok Yem. Letak warung ini berada di sekitar pos 5 jalur Cemoro Sewu, warung ini sangat bersejarah dan begitu terkenal di kalangan pendaki.

Lebih tepatnya warung Mbok yem ini lokasinya berada di atas ketinggian lebih dari 3.000 mdpl. Mbok Iyem adalah orang asli Magetan. Mbok Iyem sudah tinggal dan berjualan di warungnya selama kurang lebih dari 25 tahun.

Di warung ini tidak hanya menyediakan berbagai jenis menu makanan dan minuman tetapi tersedia juga semacam pondok sederhana yang digunakan para pendaki untuk bermalam tanpa membayar ongkos sewa. Ongkosnya hanya cukup membeli yang ada di warung Mbok Yem ini.

4. Udaranya yang dingin.

Udara yang ada di Gunung Lawu ini sangatlah dingin, udara yang ada di Gunung Lawu lebih dingin dari gunung-gunung lainnya yang ada di pulau Jawa.

Jarang mencapai angka minus namun pada waktu tertentu di musim kemarau udara yang ada di Gunung Lawu bisa mendekati 0 derajat Celcius.

Udara dingin yang ada di Gunung Lawu bahkan sudah terasa saat kita berada di Cemoro Kandang dan Cemoro Sewu.

5. Tidak cocok untuk pemula

Gunung Lawu yang mencapai angka ketinggian 3265 mdpl tentu cenderung kurang cocok untuk para pendaki yang pemula.

Dikarenakan jalanan yang ada di jalur pendakian Gunung Lawu tidak ramah di kaki. Di jalur Cemoro Sewu terdiri dari bebatuan yang membuat langkah terasa kurang nyaman.

6. Terdapat Dua Candi yang berada di lereng sebelah barat Gunung Lawu peninggalan Kerajaan Majapahit.

Di gunung laut terdapat dua candi Hindu yang merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit yakni Candi Cetho dan Candi Sukuh.

Jarak kedua Candi ini berjarak sekitar 4 km. Pusat dari kerajaan Majapahit berada di Jawa Timur. Namun tidak tahu kenapa pihak kerajaan memutuskan untuk membangun dua buah candi yang lokasinya berada di Jawa Tengah. Candi ini dibangun pada masa akhir kejayaan Kerajaan Majapahit.

7. Sumber air di jalur Cemoro Sewu

Tak jauh dari warung Mbok Yem yang berada di puncak gunung Lawu terdapat sebuah sumber mata air. Jaraknya hanya beberapa puluh atau ratus meter dari puncak Hargo Dumilah.

Selain itu di dekat Puncak terdapat juga sumber air berupa Sendang yang berada beberapa meter dari Pos 3.